Liputan6.com, Jakarta Tak bisa dipungkiri, Rio Haryanto adalah korban dari insiden yang terjadi di lap pertama GP Rusia Formula 1 2016. Racing director Manor Racing, Dave Ryan, pun menyayangkan kesialan yang menimpa Rio.
Untuk merebut podium juara, peluang yang dimiliki Rio memang sangat kecil, bahkan terbilang mustahil. Namun, kans bagi Rio untuk merangsek ke papan tengah masih terbuka lebar. Itu yang diharapakan Rio kala melakoni balapan GP Rusia di Sirkuit Sochi Autodrom, Minggu (1/5/2016).
Baca Juga
- Manchester United Tunda Pesta Juara Leicester City
- Soal Insiden GP Rusia, Rio Haryanto Lapang Dada
- Jelang Lawan ManCity, Ronaldo Kembali Berlatih
Sayang, untuk kesekian kalinya Rio gagal mewujudkan harapan itu. Pada seri perdana GP Australia, Rio tak mampu menyelesaikan balapan sejak lap 17. Saat itu, ia mengalami masalah pada gearbox MRT05 miliknya.
Di dua seri selanjutnya, Rio mampu memperbaiki penampilannya. Ia finis di posisi ke-17 pada GP Bahrain dan urutan ke-21 pada GP China. Sialnya, Rio gagal melanjutkan konsistensinya menyentuh garis finis. Pada GP Rusia, ia terpaksa mendapatkan petaka.
"Saya tak akan pergi sejauh itu untuk mengatakan bahwa itu adalah balapan yang harus dilupakan, karena kami belajar sesuatu dari setiap lap. Namun, adil jika mengatakan kami kembali ke rumah dari Sochi dengan kekecewaan," kata Ryan.
Semua berawal dari insiden yang terjadi pada tikungan ketiga lap pertama. Saat itu, Rio yang sudah mampu menyalip dua sampai tiga pembalap dikejutkan dengan serangan mobil pembalap Force India, Nico Hulkenberg, yang berputar di tengah lintasan.
Mendapatkan serangan keras yang mendadak seperti itu, mobil MRT05 milik Rio pun tak mampu melanjutkan balapan. Ryan pun menyebut Rio sebagai korban yang dirugikan dari insiden tersebut.
"Rio benar-benar tak beruntung, rekaman menunjukkan itu. Ia hanya menjadi korban saat mobil Hulkenberg berputar dan mengarah ke arahnya," tutur Ryan.