Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo menyajikan persaingan ketat dari 18 klub untuk meraih juara. Kompetisi yang dihelat sejak April hingga Desember 2016 ini menjadi sangat bergengsi lantaran diisi klub-klub terbaik Tanah Air seperti Arema Cronus, Persija Jakarta, Mitra Kukar, Persib Bandung dll.
Baca Juga
- Bukan Pusat Olahraga, Hambalang Bisa Jadi Lembaga Pemasyarakatan
- Jejak Pengusaha Indonesia bersama Leicester City
- Bungkam Atletico, Muenchen Tetap Gagal ke Final Liga Champions
Menariknya dari 18 klub peserta terdapat beberapa tim dengan nama baru yang tidak begitu familiar di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Mereka adalah Madura United, Bhayangkara Surabaya United, dan PS TNI.
Jika ditelisik kembali, ternyata ketiga klub tersebut bukan merupakan klub yang benar-benar baru. Ketiga klub itu adalah hasil peleburan dua klub atau pengambilan alihan saham klub yang sempat menghiasi euforia jaga sepak bola Indonesia.
Terkait itu, Liputan6.com mencoba menerangkan sejarah bagaimana klub-klub anyar tersebut bisa muncul di persaingan tertinggi sepak bola Indonesia saat ini:
1
1. Madura United
Madura United merupakan nama lain dari klub yang sebelumnya bernama Pelita Bandung Raya (PBR). Perubahan nama ini terjadi karena perpindahan kepemilikan klub ke tangan mantan bendahara PSSI, Achsanul Qosasi pada 10 Januari 2016.
Pertama kalinya diketahui telah terjadi perubahan nama dari PBR ke Madura United saat Achsanul memposting cuitan di Twitter pribadinya."Madura United FC (d/h Pelita Bandung Raya), akan melakukan seleksi pemain dalam waktu dekat, untuk persiapan kompetisi," demikian bunyi pernyataan Achsanul di Twitter miliknya.
Achsanul sendiri saat ini menjabat sebagai CEO Madura United. Disinyalir alasan PBR bersedia berubah nama menjadi Madura United karena permasalahan finansal yang melanda klub berjulukan The Boyz are Back itu saat masih berlaga di Indonesia Super League.
Advertisement
2
2. PS TNI
PS TNI menjadi fenomena baru saat gelaran Turnamen Piala Jendral Sudirman beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, klub yang bermaterikan prajurit tentara ini berhasil menaklukkan klub-klub besar Tanah Air seperti Persela Lamongan hingga Persib Bandung.
Keinginan untuk terus mengharumkan nama PS TNI dikancah sepak bola Indonesia pun terus didengungkan. Alhasil, PS TNIÂ mengambil langkah cepat dengan mengakusisi klub Indonesia jika ingin berlaga di TSC 2016.
Persiram Raja Ampat pun diakusisi PS TNI melalui PT AGM (Arka Gega Magna) pada bulan Maret lalu. Total biaya yang dikeluarkan untuk mengambil alih Persiram mencapai angka Rp 17 miliar. Sama seperti Madura United, proses akusisi membuat PS TNI berhak mengganti nama Persiram secara keseluruhan.
PS TNI sendiri sudah satu kali berlaga di TSC 2016. Sayang, Manahati Lestusen dkk harus takluk 1-2 dari Madura United di Stadion Siliwangi Bandung.
3
3. Bhayangkara Surabaya United
Bhayangkara Surabaya United (Bhayangkara SU) merupakan hasil merger antara PS Polri dengan Surabaya United. Berbeda dengan dua klub sebelumnya yang mengambil saham total, PS Polri dan Surabaya United setuju untuk bergabung alias merger.
Kesepakatan merger antara PS Polri dan Surabaya United terjadi pada Selasa (12/4/2016). Saat itu pemilik Surabaya United, Gede Widiade mendatangi Mabes Polri untuk menyelesaikan kesepakatan.
Berkat kesepakatan untuk melakukan merger membuat nama Surabaya United tidak berubah menjadi PS Polri. Hal ini yang mendasari bagaimana nama Bhayangkara SU lahir. Selain nama yang berubah, logo tim pun juga berubah.
Penulis: Yosef Deny Pamungkas
Advertisement