Liputan6.com, Leicester - Tak akan ada yang menyangka, termasuk Claudio Ranieri sendiri, Leicester City bakal mengangkat trofi Liga Inggris 2015/2016. Itu mengapa Ranieri mengaku menjalani momen luar biasa saat Leicester menggelar pesta juara.
Leicester memang sudah resmi dinobatkan sebagai juara Liga Inggris sejak Tottenham Hotspur ditahan Chelsea 2-2 di Stamford Bridge, 3 Mei 2016. Namun, pesta juara baru mereka gelar pada Minggu (8/5/2016) dinihari.
Baca Juga
- Lawan Semen Padang, Striker Muda Persija Ini Tak Gentar
- Pole Position dan Rekor Baru, Lorenzo Makin Pede
- Striker Semen Padang: Persija Punya Kualitas
Pesta juara mereka pun makin sempurna dengan kemenangan yang mereka dapatkan saat menjamu Everton di King Power Stadium. Jamie Vardy dkk tetap tampil perkasa dan meraup poin penuh lewat kemenangan 3-1 atas The Toffess.
Bagi Leicester, ini adalah gelar liga perdana mereka sejak berdiri 132 tahun yang lalu. Pencapaian mereka menjadi fakta yang mengejutkan mengingat Leicester baru saja promosi ke Liga Inggris pada 2014/2015. Bahkan, Leicester sempat menjadi tim yang terancam terdegradasi di musim lalu setelah akhirnya mampu bangkit di pekan-pekan terakhir.
Tak hanya itu, sukses Leicester juga akan menjadi momen tak terlupakan bagi Ranieri. Maklum, itu adalah gelar liga perdananya sejak memulai kariernya sebagai pelatih pada 1988. Sebelumnya, pencapaian tertinggi Ranieri dalam sebuah liga hanya menjadi runner up.
"Fans telah mendukung kami sepanjang musim. Ini luar biasa. Saya berkonsentrasi untuk tetap tenang, tapi tentu saja saya sangat bahagia. Saya pikir itu adalah momen luar biasa bagi saya karena saya sudah tak muda. Liga Premier adalah sesuatu yang istimewa," kata Ranieri seperti dilansir Goal.
Konsisten Sepanjang Musim
Jika melihat perjalanan Leicester di musim ini, mereka memang layak dinobatkan sebagai juara. Hingga pekan ke-37, hanya ada dua tim yang mampu menaklukkan mereka. Dua tim itu adalah Arsenal dan Liverpool. Sisanya, mereka mampu merangkai 23 kemenangan dan 11 hasil imbang.
Di tengah inkonsistensi para tim juara lainnya, Leicester pun melaju sendirian. Tottenham Hotspur yang sempat memberikan perlawanan akhirnya menyerah. Namun, tetap saja Ranieri benar-benar tak menyangka momen perdananya menjuarai liga justru didapatkan saat bersama Leicester.
"Saya selalu berpikir cepat atau lambat saya akan memenangkan gelar. Tapi, tak pernah terlintas dalam pikiran saya akan memenanginya di sini. Ini adalah musim yang gila. Saat tim-tim besar tak konsisten, kami justru memiliki konsistensi," ujarnya.
Leicester boleh saja menikmati kesuksesan saat ini. Namun, mereka tetap harus ingat akan ada banyak pekerjaan yang dilakukan di musim depan. Mereka akan menjadi salah satu tim Inggris yang tampil di empat kompetisi sekaligus. yakni Liga Inggris, Piala Liga, Piala FA, dan Liga Champions.
Advertisement