Sukses

5 Faktor Sukses Leicester City

Apa saja faktor kesuksesan itu?

Liputan6.com, Jakarta - Leicester City tak henti-hentinya menghiasi pemberitaan di media massa. Banyak hal dikulik dari tim berjuluk The Foxes itu setelah kesuksesan menggenggam trofi Liga Inggris musim 2015/16.

Hal-hal itu mulai dari keseharian pemain, hingga presiden klub. Maklum, semula tak ada yang menduga, Leicester bisa tampil begitu mengesankan hingga menjadi juara Liga Inggris.

Baca Juga

  • Tantang Calcio Legend, Primavera Baretti Gelar Persiapan Khusus
  • Cara Berpisah Real Madrid dan Arbeloa Bikin Casillas Iri
  • Bicara MotoGP Mugello, Lorenzo Sindir Ducati

Sebagian kalangan pun menyebut cerita Leicester bagaikan dongeng. Itu karena di era sepak bola modern seperti ini, rasanya memang sulit menjadi juara tanpa bermodalkan banyak uang dan pemain bintang.

Namun Leicester telah membuktikan, hal itu tidak selamanya benar. Lewat kerja keras para pemain, tim yang bermarkas di King Power Stadium itu mematahkan anggapan tersebut dengan menjadi juara di musim ini.

Selain kerja keras, tentu ada faktor lain yang membuat Leicester sukses. Melansir Footyjokes, berikut 5 faktor yang melatarbelakangi kesuksesan Leicester.

2 dari 6 halaman

Faktor Kesuksesan Leicester

1. Jampi-jampi biksu

Faktor ini mungkin sulit dipercaya bagi banyak kalangan. Tapi begitulah adanya, pemilik Leicester yang berasal dari Thailand kerap mengundang biksu untuk memberkati stadion serta tim jelang pertandingan.

Biksu tersebut mencipratkan air ke bagian-bagian tertentu di stadion serta membacakan mantra pada para pemain. Hal itu dimaksudkan agar pemain tampil maksimal di dalam lapangan.

Entah berdampak atau tidak, yang jelas Leicester kini berstaus sebagai juara Liga Inggris musim 2015/16.

3 dari 6 halaman

Faktor Kesuksesan Leicester

2. Claudio Ranieri

Tak mungkin menyebut faktor kesuksesan Leicester tanpa menyebut nama Claudio Ranieri. Ya, Ranieri adalah sosok kunci keberhasilan Leicester di musim ini.

Uniknya, Ranieri sebetulnya bukan sosok yang diinginkan manajemen Leicester pada awal musim. Ketika itu, manajemen lebih tertarik pada Guus Hiddink untuk menggantikan posisi Nigel Pearson yang hengkang.

Beruntung, keputusan menunjuk Ranieri sebagai pelatih terbukti tepat. Di bawah racikan manajer asal Italia tersebut, Leicester menjelma menjadi tim yang disegani.

Di bawah asuhan Ranieri juga, pemain-pemain yang semula tak dikenal seperti Riyad Mahrez dan Jamie Vardy, mendadak menjadi idola baru dan pemain bintang.

4 dari 6 halaman

Faktor Kesuksesan Leicester

3. Konsistensi

Untuk menjalani satu musim kompetisi dibutuhkan konsistensi. Dan Leicester secara tim telah membuktikan konsistensinya di Liga Inggris musim ini.

Sepanjang musim, Leicester City hanya kalah tiga kali. Sisanya, Jamie Vardy dan kawan-kawan mengemas 23 kemenangan dan 11 kali imbang.

Tiga kekalahan tersebut, dua di antaranya diderita dari Arsenal. Sementara, satu kekalahan sisa didapat saat menjamu Tottenham Hotspur.

Soal urusan membobol gawang, Leicester merupakan tim terproduktif ketiga di Liga Inggris musim ini dengan 67 gol. Sementara, gawang Leicester hanya kebobolan 35 kali.

5 dari 6 halaman

Faktor Kesuksesan Leicester

4. Peninggalan Nigel Pearson

Leicester memang juara di bawah arahan manajer Claudio Ranieri. Meski begitu, bukan berarti manajer sebelumnya, Nigel Pearson tak punya andil dalam kesuksesan itu.

Ya, para pemain rekrutan Nigel Pearson lah yang menjadi tulang punggung kesuksesan Leicester di musim ini. Salah satunya adalah gelandang enerjik, N'golo Kante.

Di lini tengah Leicester, Kante menjelma menjadi gelandang bertahan yang tak kenal capek. Statistik mencatat, Kante adalah gelandang yang paling banyak melepaskan tekel serta intersep yakni 4,6 tekel dan 4,2 intersep per laga.

6 dari 6 halaman

Faktor Kesuksesan Leicester

5. Jamie Vardy dan Riyad Mahrez

Para pemain lain tentu juga punya andil dalam kesuksesan Leicester. Namun Jamie Vardy dan Riyad Mahrez rasanya punya peran lebih sentral dalam keberhasilan itu.

Vardy dan Mahrez menjadi ujung tombak Leicester dalam membongkar pertahanan lawan. Vardy yang begitu produktif sebagai striker dan Mahrez yang sangat lihai meliuk-liuk dari lini tengah.

Total, keduanya menyumbang 41 gol dan 17 assists bagi Leicester. Rinciannya, Vardy menyumbang 24 gol dan 5 assists sementara Mahrez 17 gol dan 11 assists.

Keduanya pun kini menjadi incaran banyak tim-tim besar di Eropa. Mahrez misalnya, dia diincar oleh Barcelona dan Arsenal.

Video Terkini