Sukses

Kata Para Pelatih Usai Menpora Cabut SK Pembekuan PSSI

Para pelatih sepak bola Indonesia mengungkapkan harapannya setelah pencabutan SK Pembekuan terhadap PSSI.

Liputan6.com, Jakarta - Pencabutan SK Pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga disambut positif para pelaku sepak bola nasional. Para pelatih yang terkena imbas langsung dengan adanya pembekuan tersebut berharap tidak ada lagi konflik dalam sepak bola nasional.

Pelatih Persib Bandung, Dejan Antonic, mengaku sudah lama menantikan kabar baik dicabutnya SK Pembekuan terhadap PSSI. Menurut Dejan, bila semua berjalan normal, sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih baik.

Baca Juga

  • Diam-diam, Suarez Idolakan Striker Pengkhianat MU
  • Jatuh Bangun Jamie Vardy Mengejar Cinta
  • Van Gaal Geram Lihat Aksi Brutal Fans West Ham

"Ini bagus bagi kita sebagai pelaku sepak bola. Saya pikir Indonesia kuat sekali, ada liga yang bagus, pemain muda yang bagus dan pastinya Indonesia akan kembali ke level yang lebih baik," ucap Dejan, seperti dilansir Simamaung.

Hal nyaris senada diutarakan Bambang Nurdiansyah, pelatih Persita Tangerang, terkait pencabutan SK Pembekuan PSSI. Menurut Bambang, akibat SK Pembekuan PSSI, sepak bola Indonesia disanksi FIFA, dan hal itu tidak boleh terjadi lagi karena amat merugikan.

"Dalam satu tahun lebih sepak bola Indonesia dibekukan dan jatuhnya sanksi FIFA, harus dijadikan pelajaran berharga agar sepak bola Indonesia bisa lebih baik," ujar pelatih yang akrab disapa Banur ini.



"Ibaratnya, jika kemarin kita dipaksa memakan pil pahit, sekarang seharusnya kita sudah sehat. Itu artinya, harus lebih baik dari sebelumnya," tutur dia.

Sementara itu, Pelatih Persegres Gresik, Liestiadi, berpendapat, dengan dicabutnya SK Pembekuan kepada PSSI bisa menjadi harapan baru bagi sepak bola nasional. Dia berharap hal itu berdampak pada dicabutnya sanksi FIFA untuk sepak bola Indonesia sehingga Timnas bisa kembali berkiprah di level internasional.

"Semoga ke depan adanya kerjasama yang baik antara PSSI dengan pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan sepak bola nasional. Karena konflik hanya akan merugikan stake holder sepak bola Indonesia, apalagi sampai pemberian sanksi dari FIFA," ucapnya.

Video Terkini