Sukses

Indonesia dari Titik Nol Menuju Piala AFF

Sepak bola Indonesia kembali ke titik nol. Setelah setahun vakum, Timnas Indonesia sudah bisa mengikuti agenda internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dari titik nol menuju Piala AFF. Setelah setahun vakum, Timnas Indonesia sudah bisa mengikuti agenda internasional. Terdekat, gelaran AFF Suzuki Cup 2016 yang berlansung 19 hingga 17 Desember 2016. 

Keputusan Menpora Imam Nahrawi, mencabut pembekuan PSSI langsung mendapat respons dari badan sepak bola tertinggi di dunia, FIFA. FIFA resmi mencabut sanksi untuk Indonesia melalui Kongres Tahunan di Mexico City, Meksiko, Jumat (13/5/2016) waktu setempat.

Sanksi FIFA membuat Timnas Indonesia tidak bisa mengukur kekuatan. Terlebih, kompetisi di Indonesia mati suri.

 

Baca Juga

  • FIFA Resmi Cabut Sanksi untuk Indonesia
  • Bintang Persib: Hariono, Mantan Kuli Panggul Idola Bobotoh
  • ISIS Serang Fans Real Madrid, 14 Orang Tewas

 

Selama satu tahun vakum, Timnas Indonesia di semua level umur harus melewatkan agenda pertandingan internasional. Salah satunya, Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia. Sanksi FIFA juga membuat peringkat Indonesia terjun bebas ke posisi 185.

Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, AFF memberikan batas waktu sampai 5 Agustus 2016 kepada Indonesia untuk ambil bagian di perhelatan ini. Kecemasan sempat melanda Indonesia, bakal absen dalam gelaran ini karena berstatus masih disanksi FIFA.

"Mengenai Timnas senior, Indonesia ditunggu sampai 5 Agustus. Tanggal tersebut merupakan hari pelaksanaan undian pembagian grup," kata Azwan beberapa waktu lalu.

Dengan keputusan yang dikeluarkan FIFA, Indonesia seharusnya bisa tampil di tampil Myanmar-Filipina. Indonesia pun lolos otomatis ke putaran utama tanpa perlu Kualifikasi yang digelar pada 13 sampai 22 Oktober 2016 mendatang. Sempat muncul kekhawatiran, Indonesia harus menempuh fase Kualifikasi di Piala AFF tahun ini karena sanksi FIFA.

Azwan sendiri tidak menampik kemungkinan, Indonesia akan langsung tampil di putaran final AFF bersama 6 negara lainnya, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Sedangkan, satu slot sisa dari pemuncak grup klasemen babak Kualifikasi.

Terdapat empat tim yang tampil di babak Kualifikasi yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, dan Timor Leste. Kualifikasi berlangsung 13 sampai 22 Oktober 2016.

"AFF selalu mempertimbangkan, Indonesia bermain di babak penyisihan grup karena besarnya pasar sepak bola. Tapi kita akan lihat nanti, bagaimana. Tapi yang pasti, undian pembagian grup putaran final Piala AFF awal Agustus 2016 di Phuket, Thailand," tutur Azwan.

2 dari 2 halaman

Buka Diskusi dengan Pemerintah

Salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Toni Apriliani secepatnya bakal berkosolidasi untuk membentuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Sejauh ini, belum ada opsi untuk mempertahakan formasi timnas Indonesia, termasuk memanggil kembali pelatih asal Belanda, Peter Huistra.

"Kami masih menunggu Sekjen Azwan dan Hinca Pandjaitan pulang dari Meksiko (mengikuti Kongres FIFA)," kata Toni ketika dihubungi. "Kami akan menemui untuk klub-klub terkait pembentukan timnas di Piala AFF tahun ini," sambung dia.

Bersama PSSI, Toni berencana menggelar pertemuan dengan pemerintah termasuk Mentri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi guna membentuk Timnas Indonesia yang kuat agar mencapai sasaran. Menurut Toni dukungan dana dari pemerintah dibutuhkan untuk memenuhi target yang dicanangkan."Karena selama ini Timnas tidak memakai sepeser pun uang dari negara," ujarnya.

Mantan Ketua Asprov PSSI Jawa Barat ini mengajukan beberapa opsi pada pemerintah seperti melakukan program naturalisasi pemain, mencontoh Thailand. "Nanti bisa kami ajukan kepada Pak Mentri untuk merekrut pemain-pemain Indonesia yang ada di luar negeri untuk memperkuat Timnas."