MU Vs Bournemouth: Peluru Terakhir Setan Merah

Liputan6.com, Manchester - Manchester United belum sepenuhnya gagal untuk lolos Liga Champions musim depan. Tim berjulukan “Setan Merah” itu masih memiliki satu laga tersisa menghadapi AFC Bournemouth, Minggu (15/15) malam. Pertandingan itu bisa menjadi peluru pamungkas di kesempatan terakhir MU tersebut.

Hanya, lolos atau tidaknya MU ke turnamen tertinggi klub sepak bola Eropa tersebut memang masih bergantung dengan hasil yang diraih tetangganya, Manchester City. Kedua tim kini hanya terpaut dua angka. City lolos apabila minimal bermain imbang. Sementara, MU wajib menang untuk lolos, namun dengan catatan City kalah dari Swansea City.

Pelatih MU, Louis Van Gaal mengakui, timnya secara umum sudah gagal mencapai target lolos LigaChampions seperti yang diharapkan sejak awal. Bahkan, juara Liga Inggris 20 kali ini sempat memupuk asa untuk menjadi kampiun Liga Primer Inggris 2015/16. Tetapi, kenyataannya United harus berjuang mati-matian untuk satu tiket.

“Saya tidak pada tingkatan yang saya harapkan. Karena saya telah mengatakan kami harus berada di posisi ketiga Liga Primer, dan kami tidak di situ saat ini. Dan kami tidak bisa mencapai itu, karena kami hanya bisa finis di keempat, jika City kalah dan kami menang. Kami harus memainkan pertandingan untuk meloloskan diri kami musim depan,” ujar Van Gaal.

MU memang harus meraih tiga poin atas Bournemouth, sekalipun pada akhirnya gagal lolos ke Liga Champions. Pasalnya, Wayne Rooney dan kawan-kawan saat ini tengah dalam ancaman meraih poin terendah sepanjang era Liga Primer sejak musim 1992/93.
ol
Selama 23 tahun belakangan, poin terendah yang dimiliki MU adalah musim 2013/14 lalu saat ditangani David Moyes, dengan 63 poin. Van Gaal masih memiliki peluang untuk terlepas dari aib tersebut di pertandingan nanti.

Berbeda dengan total poin, dalam jumlah gol era Van Gaal ini adalah yang terburuk. Maklum, United hanya mengemas 46 gol dari 37 pertandingan. Catatan terendah sebelumnya terjadi musim lalu, atau musim pertama Van Gaal di Old Trafford dengan 62 gol. Selisih dua gol dari yang dimiliki Moyes denganjumlah  64. Setidaknya, pelatih 64 tahun masih bisa menebus kegagalan di Liga Primer dengan trofi Piala FA saat menghadapi Crystal Palace di laga final di Stadion Wembley, 21 Mei nanti.

“Kami telah mencoba melakukan yang terbaik, pemain, manajer, dan staf. Tetapi musim ini kami tidak mencapai level di mana kami mencetak lebih banyak gol, sehingga kami perlu melakukan itu. Kami juga harus mengubah pemain,” tutur Van Gaal.

Sementara, pelatih Bournemouth Eddie Howe merasa beruntung timnya tidak degradasi musim depan. Ia juga merasa terkesan ketika tim berjulukan “The Cherries” ini terlibat dalam laga penentuan bagi United dan City.

“Itu bagus, untuk terlibat dalam pertandingan yang memiliki arti. Beberapa laga terakhir cukup sulit bagi kami, karena kami belum menjadi tim yang terbiasa untuk tidak memiliki sisi kompetitif itu,” ucap Howe.