Liputan6.com, Jakarta - PSSI akan segera menggelar kompetisi resmi untuk musim depan setelah Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) mencabut sanksi untuk PSSI. Usai kembali dari Kongres FIFA di Meksiko, pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan mengatakan kompetisi yang diakui FIFA harus digelar karena termasuk dalam lima agenda jangka panjang yang dimandatkan FIFA.
Baca Juga
- Mourinho: Indonesia Tak Punya Potensi Spesial
- Membedah Perbedaan Persib Bandung Era Dejan dengan Djanur
- Eks Kiper MU Semprot Van Gaal
Hinca baru saja memimpin sidang komite eksekutif (Exco) PSSI pada Rabu (18/5/2016) sore untuk membahas tiga topik, yakni pengumuman pencabutan sanksi FIFA terhadap Indonesia, pembentukan tim teknis, hingga tim verifikasi voters.
Selain itu, Exco berencana melanjutkan pertemuan pada 23 Mei dengan Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS) Joko Driyono untuk mengetahui rincian lima liga yang digelar operator tersebut.
"Sesuatu yang dilakukan oleh GTS adalah hal yang baik, sebab waktu itu PSSI belum aktif, dan mereka jalan tanpa PSSI," kata Hinca kepada wartawan.
Sejak 2 Mei 2015 lalu, seluruh kompetisi diberhentikan oleh PSSI yang tengah disanksi, dengan status force majeuer akibat tak kunjung mendapat izin keramaian. Sejak itulah muncul beberapa turnamen sebagai pengisi kekosongan liga.
Belakangan, PT GTS hadir dengan membawa tenaga profesional untuk membuat kompetisi secara independen. "Saya harus bertemu dengan Pak Joko, untuk memperbincangkan kompetisi. Intinya, PSSI tidak akan menghalang-halangi," kata Hinca.
Advertisement
Pada Senin (23/5/2016) pekan depan, Exco melanjutkan pertemuannya untuk mengumumkan kandidat pelatih tim nasional, perkembangan kerja tim verifikasi atas desakan KLB (Kongres Luar Biasa), serta nasib kompetisi resmi di berbagai kasta dan level umur. Seluruh hasil rapat ini akan dipaparkan di dalam Kongres Tahunan PSSI pada 1 Juni di Balikpapan.
"Setelah mereka datang tanggal 23 nanti akan kami putuskan. FIFA sudah menyambut kita dalam football family dan kita harus menjalankan agenda yang diberikan," ujarnya.
"Di situ ada kompetisi, good governance, insfrastruktur dan timnas. Hal ini digodok komite eksekutif baru dibawa ke kongres," kata Hinca.