Liputan6.com, Jakarta - Rio Haryanto sedang kesulitan keuangan untuk melunasi sisa utang kepada Manor Racing, tim yang dibelanya di Formula 1 musim ini. Rio Haryanto baru membayarkan sekitar 8 juta euro dari 15 juta euro yang dibutuhkan.
Baca Juga
- Liverpool Dihajar Sevilla, Ini Komentar Klopp
- Pujian Kapten Persib untuk Sergio Van Dijk
- 5 Kejadian Buruk dan Aneh di Liga Premier Inggris 2015/16
Kemenpora dan beberapa pihak sudah menggunakan beberapa cara seperti donasi lewat sms hingga penjualan merchandise. Namun sisa 7 juta euro atau Rp 106,7 milyar yang dibutuhkan belum tercapai.
Sebenarnya, sponsor dari perusahaan besar seperti produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk berminat untuk sponsori Rio Haryanto. Hanya saja, aturan F1 yang menetapkan satu ban resmi, Pirelli membuat PT Gajah Tunggal sulit terlibat.
"Kita sangat bangga dengan Rio. Sayang sekali dia tampil di F1 karena sudah ada ban resmi Pirelli. Di kegiatan lain di luar F1, kami sudah pertimbangkan untuk bantu Rio Haryanto,"Â kata Catharina Widjaja, Direktur Corporate Comunciation and Investor Relation PT Gajah Tunggal Tbk saat peresmian Proving Ground di Karawang, Kamis (19/5/2016).
PT Gajah Tunggal Tbk lewat produk GT Radial dan IRC sudah aktif dalam sponsori balapan tanah air seperti ISSOM, Speed Offroad dan Indoprix. Dengan adanya proving ground (area berbentuk lintasan tempat pengetesan ban), mereka bertekad memperbaiki kualitas ban yang dipakai untuk balapan.
"Fasilitas kami dipakai untuk semua jenis ban dan tentunya ban untuk balapan juga. Memang, ban balap tidak dipakai umum tapi kami tetap uji di proving ground kami ini. Dengan fasilitas ini, produksi ban baru bisa lebih cepat," kata General Manager Marketing and Sales PT Gajah Tunggal Tbk, Arijanto Notorahardjo.
Proving Ground yang terletak di Karawang Barat ini memiliki luas 65 hektar. Ada dua lintasan pengujian dengan panjang 1,9 km dan 4 km. Untuk saat ini, pembangunan baru memasuki tahap pertama yang digunakan untuk uji Iso Noise, Vehicle Dynamic Area, Braking&Handling dan Longitudinal Hydroplanning.
Kabarnya proving ground ini terbesar di Asia Tenggara dan habiskan dana Rp 1,3 triliun."Meski berbentuk sirkuit, tapi ini bukan untuk balapan. Ini trek untuk pengujian," kata Wakil Presiden Direktur PT Gajah Tunggal, Budhi Santoso.
Advertisement