Liputan6.com, Bangkalan - Madura United menjamu Pusamania Borneo FC (PBFC) di Stadion Gelora Bangkalan dalam lanjutan pekan keempat Torabika Soccer Championship 2016 Presented by IM3 Ooredoo, Jumat (20/5/2016) malam WIB. Kedua tim dalam kondisi psikologis yang berbeda jelang bentrokan.
Madura United baru saja dipermalukan usai takluk 0-5 dari Sriwijaya FC di Stadio Jakabaring, Pelembang. Kekalahan telak ini membuat posisi Madura United melorot ke posisi ke-12 klasemen dengan koleksi empat poin.
Â
Advertisement
Baca Juga
- Tanpa 2 Bintang, Juventus Umumkan Skuat Vs Milan di Copa Italia
- Emas dari Sepakbola Target Utama di Asian Games 2018
- Tantang Eks Timnas Indonesia, Calcio Legend Tanpa Marcello Lippi
Â
Â
Berbeda dengan Madura United, PBFC justru sedang berada dalam kepercayaan diri tinggi setelah berhasil meraih kemenangan perdana pada ajang Torabika Soccer Championship 2016 Presented by IM3 Ooredoo. Pesut Etam sukses membungkam Persiba Balikpapan dengan skor akhir 1-0 di Stadion Segiri, Jumat (13/5/2016).
Tambahan tiga angka ini membuat PBFC berada di peringkat kedelapan klasemen sementara dengan raihan lima poin.
Kondisi psikologis yang berbeda ini tentu menjadi fakta menarik jelang laga Madura United vs PBFC. Liputan6.com mencoba mengulas duel antarlini Madura United kontra PBFC:
Kiper Vs Kiper
Hery Prasetyo vs Dian Agus Prasetyo
Hery sempat tampil menjanjikan dalam dua laga awal Torabika Soccer Championship 2016 Presented by IM3 Ooredoo. Kiper berusia 31 tahun itu tercatat hanya kebobolan satu gol dalam dua laga awal.
Namun semuanya berubah ketika dia kebobolan lima gol pada pekan ketiga dari Sriwijaya FC. Alhasil, Madura United saat ini menjadi salah tim dengan pertahanan yang buruk setelah kebobolan enam gol dalam tiga pertandingan.
Berbeda dengan Hery, kiper PBFC, Dian Agus justru masih mampu menjaga konsistensi permainannya. Mantan kiper Sriwijaya tersebut sejauh ini hanya kebobolan satu gol.
Dian merupakan penjaga gawang yang sangat matang. Ketenangannya setiap bertanding selalu menjadi kunci mengapa dia sangat sulit untuk dibobol. Berkat kepiawaiannya itu, Dian mampu menjaga gawang PBFC cleensheet dalam dua laga terakhir.
Advertisement
Bek Vs Bek
Fabiano Beltrame vs Jad Noureddine
Fabiano Rosa Beltrame adalah salah satu bek terbaik yang ada di Indonesia. Postur tubuh tinggi pemain asal Brasil ini membuatnya selalu bisa memenangi duel di udara.
Namun, tubuh tinggi menjulangnya tidak membuatnya bergerak lambat saat bermain. Mantan pemain Arema Cronus ini memiliki kecepatan dan tekel yang sempurna.
Fabiano juga memiliki kemampuan mengeksekusi bola mati dengan baik. Jadi jangan kaget melihat pemain berposisi bek tengah mengambil tendangan bebas atau bahkan penalti saat bertanding.
Di sisi lawan, PBFC juga memiliki bek tangguh asal Lebanon bernama Jad Noureddine. Jad adalah tipe bek tengah yang memiliki ketenangan dalam menghadapi ancaman lawan.
Meski begitu, Jad juga bisa sangat garang dalam menghentikan serangan lawan. Hal inilah yang membuatnya sering mendapatkan kartu kuning saat bermain. Tak hanya itu, bek asal Lebanon ini juga dibekali dengan kemampuan visi yang baik untuk mengawali serangan PBFC dari bawah.
Gelandang Vs Gelandang
Slamet Nurcahyono vs Ponaryo Astaman
Slamet Nurcahyono adalah senjata utama Madura United dalam menyerang dari lini tengah. Pemain mungil yang satu ini memiliki kecepatan dan juga kemampuan untuk menusuk pertahanan lawan.
Tak hanya itu, Slamet juga dibekali dengan visi yang bagus dalam mengirimkan umpan. Sayang, dia sering terlalu banyak memegang bola yang membuatnya kehilangan bola karena sudah ditutup pemain lawan.
Beralih ke PBFC, gelandang senior, Ponaryo Astaman diusia yang tak lagi muda masih menjadi sentral permainan Pesut Etam. Hal tersebut tak terlepas dari kemampuan Ponaryo menyusun dan mendikte tempo permainan dengan baik.
Ponaryo adalah tipe gelandang yang bertugas ganda menjaga kedalaman pertahanan serta pengatur awal serangan. Oleh sebab itu, Ponaryo lebih sering terlihat konstan bermain di lingkar tengah lapangan ketimbang tipe gelandang lain.
Gaya ini sangat berbeda dengan Slamet Nurcahyono yang senang mengejar bola hingga hampir keseluruh sisi lapangan.
Advertisement
Striker Vs Striker
Pablo Aracil vs Pedro Javier
Penyerang asal Spanyol, Pablo Aracil sejauh ini memiliki performa yang cukup baik bersama Madura United. Pemain jebolan akademi Valencia ini sudah mencetak satu gol saat MU menekuk PS TNI dengan skor akhir 2-1 di Stadion Siliwangi, Bandung.
Memiliki postur tubuh yang kekar, Pablo sangat sulit untuk dihentikan atau dijatuhkan lawan. Sayang dalam beberapa laga terkhir, Pablo belum mampu kembali menunjukkan kemampuannya mencetak gol.
Di sisi lawan, PBFC memiliki penyerang bernama Pedro Javier yang sempat menjadi andalan di Persija Jakarta pada tahun 2011. Saat itu dia mencetak 16 gol dari 27 laga bersama Macan Kemayoran.
Namun, belakangan Pedro tampak kesulitan untuk menemukan kembali ketajamannya. Bersama PBFC, Pedro juga belum menyumbangkan satu gol pun.
Mantan penyerang Surabaya United ini memiliki postur tubuh yang kukuh dan tinggi 183cm. Sangat idel bagi tipe striker yang akan sering beradu kontak fisik dengan bek tengah lawan yang biasanya juga memiliki fisik serupa. (Penulis: Yosef Deny Pamungkas)