Liputan6.com, Jakarta - Roda nasib Anang Ma'ruf kembali berputar. Setelah sempat menjadi pengemudi Go-Jek, eks pemain Persebaya Surabaya itu kini kerja sebagai staf Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya.
Ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Anang menceritakan asal mula dia memilih jadi pengemudi Go-Jek. Menurutnya profesi itu terpaksa ditekuninya karena kondisi sepak bola Indonesia tengah mati suri. Akibatnya, Anang pun memiliki waktu luang yang cukup banyak.
Baca Juga
- Dari Jaket Hijau, Anang Ma'ruf Kini Berbatik dan Safari
- Eksklusif: Gabung Go-Jek, Anang Ma'ruf Nasihati Pemain Muda
- Tantang Eks Timnas Indonesia, Calcio Legend Tanpa Marcello Lippi
"Dulu kan saya yang terpenting ada kegiatan dulu. Saya ngojek karena sepak bola kita mati suri. Dan, saya bingung mengisi waktu luang dengan apa. Itu mengapa saya banting setir. Daripada saya gak ada kerjaan," kata Anang di SUGBK, kepada Liputan6.com, belum lama ini.
Advertisement
Anang Ma'ruf juga mengaku tak akan mengambil profesi itu jika sepak bola dalam situasi yang kondusif. "Darah saya tetap di sepak bola," kata pria kelahiran 28 Mei 1976 tersebut.
Namun profesi Anang sebagai pengemudi Go-Jek tidak bertahan lama. Menurut Anang, profesi itu hanya dijalaninya selama sepekan. "Sekarang sudah gak ngojek, kerja di Dispora Surabaya. Di Dispora saya jadi staf prestasi. Jika ada event-event, saya ditugaskan sebagai panitia," katanya.
Anang juga senang, Indonesia akhirnya terbebas dari sanksiFIFA. Anang berpesan, agar seluruhstakholder sepak bola Tanah Air belajar dari situasi yang melanda setahun belakangan ini.
"Dengan adanya momen ini, kita harus menata segalanya dari nol lagi. Saya himbau semua elemen untuk bahu membahu memajukan persepak bolaan Indonesia," ungkap Anang Ma'ruf.
Nostalgia Anang Lewat Calcio Legend
Lama menepi dari belantika sepak bola nasional, Anang akan kembali merumput. Dia akan memperkuat Tim PSSI Primavera Baretti yang akan berhadapan dengan Calcio Legend, Sabtu (20/5/2016). Pertandingan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.
Kesempatan ini akan digunakan Anang untuk bernostalgia dengan masa lalunya di Italia. "Jujur, waktu di Italia saya hanya nge-fans sama Cafu. Ia main bola dengan otak, gak asal main. Tapi, saya juga mengidolakan Gianluca Zambrotta. Posisinya sama seperti Cafu," kata Anang.
Anang merupakan legenda hidup timnas Indonesia. Namanya melambung saat ia berkostum Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta. Dia juga sempat menjadi langganan Timnas Indonesia.
Saat masih membela Persebaya, ia sukses mempersembahkan gelar Liga Indonesia 1996/1997 dan 2003/2004. Ia juga tercatat sebagai generasi emas Persija saat menjuarai Liga Indonesia 2001.
Advertisement