Sukses

Kariernya Terancam, Rio Haryanto Berharap Bantuan Pemerintah

Rio masih memiliki tunggakan 7 juta euro kepada pihak Manor.

Liputan6.com, Jakarta - Masa depan Rio Haryanto, pembalap Manor Racing, tengah terancam. Itu karena ia belum mampu menyelesaikan kewajiban mengenai dana. Ia pun berharap pemerintah bisa membantunya untuk bertahan.

Rio terancam tak bisa menjadi pembalap Manor hingga akhir musim Formula 1 2016. Indikasi itu sudah menjadi pembahasan banyak kalangan selama beberapa bulan terakhir. Maklum, Rio masih memiliki tunggakan kepada Manor.

Baca Juga

  • Sempat Ngojek, Anang Ma'ruf Lega Indonesia Lepas dari Sanksi FIFA
  • Video Eksklusif: Del Piero Bicara soal Indonesia
  • Perang Podium Lorenzo Vs Pedrosa di MotoGP Italia

Untuk beraksi di F1, syarat utama Rio memang harus membayar mahar 15 juta euro kepada Manor. Namun, hingga kini pihak Rio baru bisa membayar 8 juta euro. Artinya, Rio masih memiliki hutang 7 juta euro kepada Manor.

Jika tak mampu melunasinya dalam waktu dekat, hampir pasti Rio tak bisa menyelesaikan petualangannya. Ia hanya diizinkan membalap selama 11 seri. Kini, Rio sudah melahap empat seri. Artinya, petualangan Rio hanya akan berlangsung tujuh seri lagi, tepatnya pada GP Hungaria 2016, 24 Juli 2016.

"Menjadi pembalap Indonesia pertama di F1 adalah berita besar. Sebelumnya, F1 bukan olahraga yang popular di Indonesia. Tapi, sejak pembalap Indonesia di F1, angkanya telah melonjak," tutur Rio dalam wawancara di situs resmi F1.

"Indonesia sangat nasionalis. Mereka ingin melihat saya mencapai sesuatu. Itulah mengapa mereka mendukung saya. Jujur, saya tak menduga akan ada dukungan besar," ia menambahkan.

2 dari 2 halaman

Absen di Latihan Manor

Berbagai pihak sudah mengambil inisiatif untuk melakukan penggalangan dana. Pihak Pemerintah dalam hal ini lima Kementerian Republik Indonesia, yakni Kemenpora, Kemenkominfo, Kementerian BUMN, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pariwisata berinisiatif membatu Rio dengan mengumpulkan dana dari SMS donasi. Namun, jumlah yang terkumpul masih jauh dari ekspektasi.

Pada akhirnya, pemerintah pun sudah mengaku pasrah dengan situasi yang dialami Rio. Lewat Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, Kemenpora menyatakan hanya bisa berdoa agar ada pihak-pihak yang terketuk untuk membantu.

"Pemerintah sudah sangat membantu saya untuk masuk ke F1. Mudah-mudahan mereka juga akan membantu saya bertahan. Tapi, sebenarnya mereka telah mendukung saya sejak memulai karier balap internasional," kata Rio.

Indikasi bakal didepaknya Rio sudah terlihat jelas. Fakta terkini adalah tak diturunkannya Rio dalam dua hari tes di Catalunya, Selasa (17/5/2016) dan Rabu (18/5/2016). Setelah pada hari pertama hanya menurunkan Pascal Wehrlein, Manor lebih memilih menurunkan Jordan King, pembalap muda mereka, pada hari kedua.