Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola menjadi permainan yang digemari warga Baduy Luar. Jejak si kulit bundar juga tidak sulit ditemukan di Desa Kanekes, Leuwidamar. Di sejumlah kampung, tanah kosong disulap jadi lapangan bola sederhana dengan gawang bambu.
Menemukan replika kostum-kostum elite kualitas KW juga bukan hal yang sulit di kaki gunung Kendeng. Bahkan, tim-tim sepak bola kampung sempat terbentuk. Belakangan mereka mulai berani turun gunung bertandingan dengan tim desa lain.
Baca Juga
- Jejak Si Kulit Bundar di Negeri Para Petapa
- Baduy Ingin Ramaikan Sepak Bola Nasional Lewat Klub Profesional
- Mengenang Final Piala Thomas 1964 Indonesia Vs Denmark
Cikal bakal klub profesional juga tengah dirintis. Baduy FC, klub yang dihuni oleh pemain-pemain asli Baduy tengah meniti jalan panjang menuju pentas nasional dan internasional.
Advertisement
Namun si kulit bundar ternyata tidak menggelinding mulus di kaki suku Baduy. Pasalnya, olahraga sebelas lawan sebelas tersebut ternyata dilarang lembaga adat. Seperti apa potret sepak bola di tanah Baduy? Simak video lengkapnya di bawah ini: