Sukses

Insiden di Gresik Masuk Sidang Komdis PT GTS

Bupati Gresik meminta suporter sabar dan menyerahkan sepenuhnya kejadian bentrok kepada instansi terkait

Liputan6.com, Gresik - Laga antara Gresik United melawan PS TNI di Stadion Tri Dharma Petrokimia Gresik diwarnai insiden bentrok antar suporter, Minggu (22/5/2016). PT Gelora Trisula Semesta (GTS) mencantumkan kericuhan tersebut dalam Sidang Komdis pertengahan pekan ini.

Dalam kejadian di pekan ke-4 gelaran Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, puluhan suporter dan panitia pelaksana pertandingan terluka akibat dihajar suporter PS TNI. Kericuhan ini berawal dari rebutan pemasangan spanduk suporter di tribun sektor 5 di sisi Barat stadion.

Baca Juga

  • PSSI Tentukan Pelatih Timnas Dua Pekan Lagi
  • PSG Bakal Sambangi Indonesia Tahun Depan
  • Zidane Berpotensi Masuk Buku Sejarah di Madrid

Saat itu, suporter PS TNI berniat akan memasang spanduk dukungan di sektor 5. Sementara di sektor ini sudah ditempati pendukung Persegres Gresik. Kendati demikian, sejumlah suporter PS TNI tetap memasang spanduk dukungan untuk Legimin Raharjo dan kawan-kawan.

Menurut Bagus Yuwono, Manajer Persegres, suporter PS TNI sebenarnya sudah mendapatkan dua sektor tribun. Masing-masing di sektor 3 dan sektor 4. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding tribun yang diberikan untuk suporter tim lawan.

"Tiba-tiba ada suporter PS TNI yang memasang spanduk di sektor 5 yang sebenarnya untuk Ultrasmania," kata Bagus.

2 dari 3 halaman

Kronologi Kejadian

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, kejadian itu bermula ketika seseorang mengenakan kaos Ultras hendak mendekati spanduk yang dipasang. Belum sempat spanduk dipegang, dari arah tribun sektor 4 yang ditempati suporter tim tamu, turun dari tribun. Mereka berlari mengejar suporter yang hendak mendekati spanduk. Bentrokan kedua kelompok suporter tidak terhindarkan

Beruntung situasi cepat terkendali. Pertandingan yang dipimpin wasit Fariq Hitara asal Yogyakarta kembali dilanjutkan. Akibat bentrokan ini, sedikitnya 50 suporter ultras terluka. Sedangkan dari suporter TNI dilaporkan 2 orang terluka. Sebanyak 28 orang dilarikan ke RS Petrokimia Gresik , sedangkan 22 orang lainnya dirawat di RSUD Ibnu Sina.

"Sebagian besar suporter mengalami luka bocor di kepala. Sekitar 33 menjalani perawatan di RSUD Ibnu Sina dan RS Petrokimia Gresik dengan luka di bagian kepala, kemudian 3 orang patah di bagian tangan, satu perempuan terluka karena perutnya kena tendangan," tegas Choirul Anam, Ketua Panpel Gresik United.

Sementara itu, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto usai pertandingan menjenguk suporter yang terluka di RSUD Ibnu Sina. Bupati meminta suporter sabar dan menyerahkan sepenuhnya kejadian bentrok kepada instansi terkait.

"Sebagai penanggungjawab daerah, saya menyerahkan sepenuhnya penanganan kejadian di stadion kepada instansi yang berwenang. Apapun yang terbaik, saya mendukung. Sementara untuk korban luka insiden ini biaya pengobatannya akan ditanggung sepenuhnya oleh manajemen PT Persegres Joko Samudro," tutur Sambari Halim Radianto.

3 dari 3 halaman

Reaksi Pengelola Kompetisi

PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) bakal menindak tegas seluruh pelaku indisipliner yang terjadi di area kompetisi sesuai dengan regulasi kompetisi dan kode disiplin.

"Proses penegakan regulasi terkait insiden pada pertandingan Persegres Gresik United vs PS TNI 22 Mei 2016 sedang berjalan per hari ini, 23 Mei 2016," demikian bunyi keterangan PT GTS kepada media.

PT GTS akan mengumpulkan seluruh informasi dan keterangan dari semua pihak yang terlibat didalamnya. Insiden ini akan masuk dalam jadwal sidang komite disiplin Kamis, 26 Mei 2016. GTS akan melakukan investigasi serta audit ke Gresik pada hari Rabu, 25 Mei 2016.