Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Umum PSSI, Hinca Pandjaitan, menginginkan adanya kolaborasi dengan pemerintah terkait pendanaan operasional tim nasional Indonesia. Menurut Hinca, dua ajang yang akan dilakoni tim nasional membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Ada dua ajang internasional yang bisa diikuti Indonesia, yakni Piala AFF U-19 di Vietnam pada September 2016 serta Piala AFF untuk timnas senior pada November 2016 di Filipina dan Myanmar. Dengan adanya kolaborasi dengan pemerintah, PSSI tinggal menyiapkan proposal agenda kerja ke depan.
Baca Juga
- Evan Dimas dan Bepe Debut, Ini Momen-momen Penting Pekan ke-4
- Kunjungi Camp Nou, Rio Haryanto Pendukung Barcelona?
- Model Seksi Belgia Bugil Saat Rayakan Klubnya Juara
Usai pencabutan sanksi FIFA, PSSI menghadiri rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, 19 Mei 2016. Dalam kesimpulan rapat, Komisi X DPR RI akan menyampaikan aspirasi adanya permintaan dukungan anggaran dalam pembinaan tim nasional sepak bola, untuk disampaikan pada rapat kerja dengan Menpora Imam Nahrawi selanjutnya.
"Tentang pendanaan tentu saja ada banyak sumber, ada dari pihak ketiga, ticketing, dan pemerintah," jelas Hinca usai rapat dengan Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Senin (23/5/2016) malam di kantor PSSI, Senayan.
Hinca juga mengatakan, PSSI segera memanggil pelatih U-19 Fachry Husaini untuk berdiskusi soal persiapan skuat Garuda Muda. Seperti diketahui, Fachry sebelumnya sempat menukangi tim U-16 dan U-19, namun gagal mentas ke ajang yang sama pada 2015 akibat keluarnya SK Pembekuan PSSI yang menyebabkan FIFA menjatuhkan sanksi untuk sepak bola Indonesia.
"Kami berterima kasih pada pemerintah untuk pendanaan timnas. Kami akan menyiapkan proposal agenda kerjanya untuk disampaikan pada pemerintah," kata Hinca.