Liputan6.com, Jakarta - Nasib Rio Haryanto sebagai pembalap Manor Racing sedang terancam. Kemungkinan besar ia tak akan bisa menyelesaikan petualangan hingga akhir Formula 1 2016. Hal ini menjadi pembahasan media-media internasional.
Banyak pihak yang menyayangkan situasi Rio. Itu karena ia terancam tak bisa menyandang status sebagai pembalap Manor hingga akhir musim. Maklum, Rio memiliki persoalan terkait tunggakannya kepada pihak Manor.
Baca Juga
- Real Madrid Bertabur Bintang, Torres Pantang Ciut
- Van Gaal Dipecat, Schmeichel Dukung Mourinho Latih MU
- Kunjungi Camp Nou, Rio Haryanto Pendukung Barcelona?
Sebelumnya, syarat utama Rio untuk beraksi di F1 adalah membayar mahar 15 juta euro kepada Manor. Biaya itu akan dialokasikan untuk pengembangan mobil. Sayang, pihak Rio baru menyelesaikan pembayaran 8 juta euro. Artinya, Rio masih memiliki utang 7 juta euro kepada Manor.
Berbagai pihak sejatinya sudah mencoba untuk ikut membantu perjuangan Rio. Pihak pemerintah dalam hal ini lima kementerian, yakni Kemenpora, Kemenkominfo, Kementerian BUMN, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pariwisata berinisiatif membatu Rio dengan mengumpulkan dana dari SMS donasi. Ironisnya, jumlah penggalangan dana itu masih jauh dari harapan.
Pihak Kemenpora pun sudah mengaku pasrah dan hanya bisa berdoa mengenai nasib pembalap kelahiran Solo itu. Bahkan, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengungkapkan nasib Rio akan ditentukan 10 hari lagi.
Alhasil, kabar soal masa depan Rio pun tak hanya menjadi bahan perbincangan media-media di Indonesia. Ternyata, nasib Rio juga mendapat sorotan dari berbagai media asing. Mulai dari Planet F1, Crash, GP Update, The Checkered Flag, hingga ESPN.
ESPN menulis berita masa depan Rio dengan judul "Rio Haryanto tak yakin akan menyelesaikan tahun ini dengan Manor". Judul berita di Crash pun tak jauh berbeda, yakni "F1 Monaco GP: Haryanto diragukan menyelesaikan F1 musim ini".
Pemberitaan mengenai masa depan Rio memang menjadi sorotan berbagai media asing setelah ia melakukan wawancara khusus dengan situs resmi F1. Maklum, ini adalah kali perdana ada pembalap F1 yang nasibnya ikut ditentukan dari donasi masyarakat.