Liputan6.com, London - Jose Mourinho tinggal selangkah lagi bergabung ke Manchester United (MU). Bukan hanya kinerjanya yang dinanti di dalam lapangan. Bumbu perseteruan di pinggir lapangan juga mengiringi kedatangan The Special One.
Mourinho merupakan salah satu manajer sepak bola tersukses di dunia. Total 22 gelar telah diberikan pada empat klub yang pernah ditanganinya.
Baca Juga
- Sering Bikin Kontroversi, Mourinho Bukan Pilihan Utama MU?
- Ogah Merugi, Berlusconi Siap Jual AC Milan
- 6 Rekor yang Belum Dipecahkan Ronaldo di Liga Champions
Meski demikian sosok Mou tak pernah lepas dari kontroversi. Ia kerap mengeluarkan pernyataan keras pada wasit, manajer, hingga pemain lawan.
Tak jarang ucapannya itu memancing emosi lawan. Bahkan ia beberapa kali tertangkap kamera beradu mulut atau malah beradu fisik dengan orang lain di pinggir lapangan.
Salah satu musuh terbesar Mourinho adalah Pep Guardiola. Rivalitas keduanya bakal terjadi musim depan dalam derby Manchester. Maklum, Guardiola sendiri sudah dipastikan menangani City sejak akhir musim 2015/16.
Jauh sebelum Guardiola dipastikan latih City, Mourinho sudah memanaskan suasana. Ia menilai keputusan Guardiola menangani Bayern Muenchen tidak ada tantangannya.
Advertisement
"Suatu saat nanti saya akan lebih pintar dan memilih klub yang pasti juara di kompetisinya. Pindah ke negara dimana kitman bisa jadi manajer dan memenangkan juara," kata Mourinho menyindir Guardiola seperti dilansir Fox Sports.
"Saya sejauh ini sudah memenangkan dua gelar Liga Champions, tapi dengan fair. Semoga saja dia akan memenangkan Liga Champions tanpa skandal," ujar Mou di lain kesempatan.
Selain dengan Guardiola, rivalitas di pinggir lapangan juga terjadi antara Mou dengan Wenger. Bahkan Mou telah membenci manajer asal Prancis itu sejak tahun 2005.
Puncaknya keduanya nyaris adu jotos di Stamford Bridge tahun 2014. Wenger menganggap Mourinho telah memprovokasinya.
Selain itu potensi konflik juga bakal terjadi antara Mourinho dan penggantinya di Chelsea, Antonio Conte. Keduanya dikenal sebagai pelatih temperamental dan bisa saja bakal berseteru di lapangan dalam laga musim depan.
Salah satu potensi keributan di pinggir lapangan juga datang dari Jurgen Klopp. Manajer Liverpool itu kerap tampil ekspresif dan emosional jika ada keputusan yang salah di dalam lapangan.
Hanya ada dua manajer klub calon juara yang terkenal kalem. Yakni manajer Leicester City, Claudio Ranieri serta manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino.
Jadi sangat layak ditunggu persaingan di pinggir lapangan laga Liga Inggris musim depan. Bahkan bisa saja konflik antar manajer menjadi berita utama ketimbang hasil pertandingan itu sendiri.