Liputan6.com, Monaco - Rio Haryanto, pembalap Manor Racing, mendapatkan posisi bagus untuk memulai balapan GP Monaco Formula 1 2016. Bos Manor, Dave Ryan, pun melayangkan pujian untuk pembalap kelahiran 22 Januari 1993 itu.
Aksi memukau memang diperlihatkan Rio saat menjalani sesi kualifikasi GP Monaco 2016 di Sirkuit Monte Carlo, Sabtu (28/5/2016). Meski menjadi salah satu pembalap yang tersisih di kualifikasi pertama, Rio tetap memperlihatkan upayanya.
Baca Juga
- Langit Eropa ke-11 Real Madrid
- Jadi Penendang Penalti Kelima Madrid, Ronaldo Punya Firasat Juara
- Hak Citra Mourinho di Chelsea Termasuk Pakaian Dalam Wanita
Kala itu, Rio masuk zona degradasi kualifikasi pertama bersama Jolyon Palmer, Max Verstappen, Fernando Alonso, Felipe Massa, dan rekan setimnya, Pascal Wehrlein. Namun, kecepatan Rio tetap unggul 0,2 detik atas Pascal,
Menghabiskan 12 lap, catatan terbaik Rio adalah 1 menit 17,295 detik. Ia pun berhak memulai GP Monaco, Minggu (29/5/2016), dari posisi ke-19. Artinya, ia bakal start di depan Pascal, Verstappen, dan Felipe Nasr.
"Kualifikasi pertama berjalan cukup rumit. Tidak hanya satu, tapi dua bendera merah menghambat laju semua pembalap. Rio mendapatkan kesempatan yang cukup baik dan saya senang dengan usahanya. Tapi, tidak dengan Pascal," kata Ryan, Direktur Balap Manor, seperti dikutip Facebook Manor.
Insiden memang terus menghiasi Sirkuit Monte Carlo sejak latihan bebas pertama. Maklum, ini adalah tempat yang cukup sulit dilalui para pembalap. Dengan kondisi lintasan yang sempit, insiden pun menjadi pemandangan yang tak asing.
Rio pun sempat menghadapi masalah kala melakoni dua sesi latihan bebas pertama. Sesi kualifikasi juga sempat dihentikan akibat masalah mesin yang didapat Nasr, pembalap Sauber. Lalu, kecelakaan sempat menimpa Verstappen, pembalap Red Bull, hingga mobilnya rusak.
Tak hanya itu, pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, pun terpaksa langsung masuk garasi saat kualifikasi ketiga baru dimulai. Kabarnya, ada masalah yang terjadi pada mesin mobil Hamilton.
"Kita telah melihat bukti bahwa betapa trek di sini bisa menjadi hal yang cukup rumit. Namun, bisa jadi situasi itu mampu memotivasi kedua pembalap kami. Kami akan mencari strategi untuk membantu mereka," Ryan menambahkan.