Liputan6.com, Malang - Bek Arema Cronus, Hamka Hamzah, bisa dibilang menjadi salah satu pemain yang paling bersinar dalam Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Sebab ia mampu menjadi tumpuan Arema untuk mencetak gol jika lini depan mengalami kebuntuan.
Berbicara nama Hamka, publik sepak bola Indonesia mungkin sudah tak asing lagi. Bek berusia 32 tahun itu sudah malang melintang di berbagai klub Tanah Air, mulai dari Persik Kediri, Persija Jakarta, Persipura, Mitra Kukar, hingga Pusamania Borneo FC.
Baca Juga
- Ibrahimovic ke MU, Begini Jawaban Agennya
- Mourinho, Cinta Chelsea tapi Berkhianat ke MU
- Sudah Uzur, Rossi Pantang Kalah Lawan Lorenzo dan Marquez
Hamka memulai kariernya bersama PSM Makassar U-21 pada 2000 silam. Setahun kemudian, dia sukses naik ke tim utama dan bermain selama 12 pertandingan. Keluar dari Makassar, hampir semua klub besar tanah air dibelanya.
Petualangannya pun terbilang tak sia-sia. Dua gelar sukses diraihnya, pertama saat membawa Persebaya Surabaya juara Divisi Utama, kedua saat bersama Persipura Jayapua merengkuh Indonesia Super League 2010-11.
Berkarier di Malaysia
Cemerlang di dalam negeri, Hamka dilirik klub Malaysia, PKNS pada 2014 silam. Kesuksesannya berkembang di Negeri Jiran.
Sempat jadi pilihan kedua, Hamka langsung menggebrak. Meski berposisi bek, Hamka malah sukses mencetak lima gol untuk PKNS.
Namun sayang, Hamka gagal membawa PKNS lolos ke Malaysia Super League. Dia pun akhirnya pulang ke Indonesia dan bergabung dengan Pusamania Borneo FC (PBFC).
Bergabung Arema Cronus
Usia karier Hamka bersama PBFC terbilang muda. Dia hanya memperkuat Pesut Etam dalam beberapa turnamen lantaran Indonesia Super League (ISL) 2015 berhenti.
Kemudian, Hamka memilih bergabung bersama Arema. Sebenarnya, sejak muda Hamka pernah menyatakan keinginannya berseragam Singo Edan.
Advertisement
Namun demikian, keduanya baru berjodoh pada 2016 ini. Bergabung dengan Arema, perjalanan Hamka tak semulus yang dibayangkan.
Bek berusia 32 tahun itu sempat tak diinginkan keberadaannya oleh pelatih Arema, Milomir Seslija. Milo menyebut Hamka tidak sesuai dengan tipikal pemain yang dibutuhkan Tim Singo Edan.
Kendati begitu, Hamka sukses membuktikannya di atas lapangan hijau. Dia kini menjelma menjadi kekuatan Arema di TSC 2016 dan bahkan memutarbalikkan komentar Milo sebelumnya.
Gaya mainnya yang disiplin, Hamka sesekali maju ke area pertahanan lawan guna membantu lini penyerangan. Alhasil, kini dia sukses mencetak tiga gol dan menjadikannya bek tersubur di TSC sejauh ini.
Apalagi, golnya melawan Gresik United Jumat (27/5) mendapat pujian dari semua pihak. Bahkan, sepakan kaki kanan hasil skema tendangan bebas itu disebut Milo sebagai gol kelas Piala Dunia.
Tentu, akan lebih banyak lagi aksi-aksi yang diperlihatkan Hamka, mengingat TSC masih berlangsung lima pekan. Menarik dinantikan apa yang akan kembali diperlihatkan bek dengan tinggi 180 cm itu. (Indra Eka Setiawan)