Liputan6.com, Manchester - Marcus Rashford, bintang muda Manchester United (MU), membuat kejutan ketika namanya masuk dalam skuat Timnas Inggris di Piala Eropa 2016 asuhan Roy Hodgson. Namun, Harry Redknapp memprediksi Rashford hanya akan menghiasi bangku cadangan.
Kehebatan Rashford sepanjang musim 2015/2016 memang menjadi fenomena tersendiri. Ia bukti bahwa akademi MU masih hebat dalam menghasilkan pemain berbakat. Ia adalah salah satu contoh program sukses pembinaan yang dijalankan akademi MU di beberapa tahun terakhir.
Baca Juga
- 5 Pemain Bintang Ini Absen di Piala Eropa
- Menanti Amukan Marquez di MotoGP Catalunya
- Mourinho Enggan Berseteru dengan Guardiola Lagi
Adalah Louis Van Gaal yang memberikan kesempatan kepada Rashford untuk mengecap pengalaman bersama tim utama MU. Untuk kali pertama ia berada di bangku cadangan pada laga Liga Inggris, 21 November 2015. Pada 25 Februari 2016, ia pun mengecap debutnya di tim utama saat MU tengah melakoni laga Liga Europa.
Hebatnya, Rashford mampu menandai debutnya dengan mencetak dua gol dalam kemenangan 5-1 MU atas Midtjylland di Old Trafford. Hingga musim 2015/2016 berakhir, pemain kelahiran 31 Oktober 1997 itu mampu mengemas 12 gol dan dua assist dari 31 laga.
Berkat kontribusinya, ia pun beroleh hadiah istimewa setelah musim berakhir. Selain kontraknya diperpanjang hingga musim panas 2020, Rashford juga dihadiahi kesempatan tampil di Piala Eropa 2016.
Banyak Pilihan Lini Depan
Banyak Pilihan Lini Depan
Sayang, masuknya Rashford ke dalam skuat Inggris di Piala Eropa 2016 dihiasi dengan rasa skeptis Redknapp, mantan pelatih Tottenham Hotspur. Ia memprediksi Rashford hanya akan menghiasi bangku cadangan selama di Piala Eropa 2016.
"Jujur, saya tak bisa melihat peluang ia benar-benar bermain. Saya memang menyukainya dan ia akan menjadi pemain hebat di masa depan. Tapi, kita memiliki (Harry) Kane, (Jamie) Vardy, (Daniel) Sturridge, dan (Wayne) Rooney. Hodgson memiliki banyak pilihan di lini depan," kata Redknapp seperti dikutip Goal.com.
Prediksi Redknapp memang tidak berlebihan. Dalam turnamen akbar seperti Piala Eropa 2016, Hodgson tentu lebih memilih untuk memainkan pemain-pemain yang sudah berpengalaman. Mengenai hal itu, Sturridge dan Rooney memiliki kapabilitas.
Berbeda jika bicara soal peak performance. Pemain seperti Kane dan Vardy tengah dalam performa terbaiknya. Hodgson tentu tak akan menutup mata pada kehebatan Kane dan Vardy di sepanjang musim 2015/2016.
Advertisement