Sukses

5 Gelandang Veteran Terbaik di Sepak Bola Indonesia

Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, Pusamania Borneo FC, hingga PSM Makassar bahkan mempercayakan pemain senior untuk mengawal lini tengahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo bisa dibilang menjadi panggung beberapa gelandang senior di Tanah Air. Meski sudah uzur, mereka terbukti menjadi tulang punggungtimnya diTSC 2016.

Baca Juga

  • 5 Wonderkid Andalan Mourinho di MU
  • 2 Alasan Mengapa CR7 Dijagokan Raih Ballon d’Or Tahun Depan
  • Selangkah Lagi Tinggalkan MU

Gelandang memang menjadi salah satu posisi terpenting di sebuah klub. Mereka memiliki tugas ganda, yakni sebagai pengatur serangan, dan juga memutus aliran bola lawan.

Tentu, dengan tugas berat seperti itu, banyak tim memercayakan pemain muda untuk menggerakkan lini tengah. Bahkan, tak segan mengeluarkan uang lebih untuk mengontrak pemain asing.

Akan tetapi, tak berlaku bagi para klub ini. Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, Pusamania Borneo FC, hingga PSM Makassar bahkan mempercayakan pemain senior untuk mengawal lini tengahnya.

Liputan6.com mencoba mengambil beberapa aksi gelandang senior di TSC 2016:

2 dari 5 halaman

Ponaryo Astaman (PBFC)

Ponaryo Astaman (PBFC)

Berusia 36 tahun, Ponaryo nyatanya masih tampil impresif bersama Pesut Etam. Dia mengawal lini tengah PBFC bak jenderal lapangan.

Ponaryo bermain penuh dalam lima pertandingan PBFC. Dia terbilang apik duet dengan Tarik Boschetti.

Menurut catatan, Ponaryo sukses melakukan 204 kali operan dan menjadi pemain ketiga dengan operan terbanyak di TSC 2016. Sedangkan Boschetti lebih banyak delapan darinya.

Meski demikian, Ponaryo belum bisa mengangkat performa anak asuh Dragan Djukanovic lantaran masih bercokol di urutan 11 klasemen.

3 dari 5 halaman

Bima Sakti (Persiba Balikpapan)

Bima Sakti (Persiba Balikpapan)

Nama Bima Sakti bisa dibilang sudah tenar di Tanah Air. Beberapa klub besar pernah dia perkuat, semisal Persema Malang dan Gresik United.

Sudah berusia 40 tahun, tak membuat Bima Sakti padam. Dia bahkan sudah mengoleksi satu gol untuk Persiba di TSC 2016 kala sukses menjebol gawang Bali United, 30 Mei 2016 yang lalu.

Namun demikian, dia jarang diberi kesempatan oleh Persiba. Beralasan, lantaran banyaknya gelandang yang lebih enerjik di lini tengah Beruang Madu.

4 dari 5 halaman

Eka Ramdani dan Firman Utina (Sriwijaya FC)

Eka Ramdani dan Firman Utina (Sriwijaya FC)

Pada TSC 2016, Sriwijaya FC dianggap berjudi lantaran mengandalkan lini tengah yang dianggap uzur, yakni Eka Ramdani dan Firman Utina. Namun, semuanya terjawab dengan performa di atas lapangan.

Eka Ramdani yang berusia 31 tahun, dan Firman Utina, 34 tahun sukses menjaga Sriwijaya FC dari kebobolan. Keduanya bisa dibilang menjadi sosok kunci dibalik kesuksesan Laskar Wong Kito yang baru kebobolan satu gol serta menjadi tim dengan kebobolan paling sedikit.

Duet keduanya juga terbilang apik dalam hal membangun serangan. Baik Firman Utina, maupun Eka Ramdani sukses mengkreasikan 74 persen akurasi umpan bagi Sriwijaya FC.

Tak heran, Laskar Wong Kito juga sukses menjadi salah satu dari dua klub dengan gol terbanyak, yakni 7 gol. Menarik untuk dinantikan, sejauh mana keduanya beraksi bersama tim besutan Widodo C Putro pada TSC 2016 ini.

5 dari 5 halaman

Syamsul Bachri Chaeruddin (PSM Makassar)

Syamsul Bachri Chaeruddin (PSM Makassar)

Mendengar nama Syamsul Charuddin, pasti pencinta sepak bola Indonesia mencirikannya dengan PSM Makassar. Keduanya memang tak terpisahkan sejak tahun 2001 lalu.

Sempat hijrah Persija Jakarta dan Sriwijaya FC pada 2010 sampai 2012, cinta membawanya kembali ke Juku Eja. Total, setidaknya 165 penampilan sudah dikemas oleh Syamsul di tim kebanggaan masyarakat Makassar tersebut.

Pada TSC 2016, dia kembali menjadi tumpuan bagi Juku Eja. Namun sayang, pemain berusia 33 tahun ini, belum mampu mengangkat moril PSM lantaran masih terpaku di posisi ke-10, dengan tujuh poin, hasil dua kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan. (Oleh Indra Eka Setiawan)