Liputan6.com, Jakarta - Bulu tangkis bukan olahraga yang populer di Spanyol. Permainan tepok bulu ini masih kalah pamor dibanding sepak bola dan tenis. Namun kondisi ini bukan halangan bagi Carolina Marin berprestasi.Â
Lahir dari keluarga penari Flamengo, Marin memilih jalur berbeda dalam berkreasi. Upayanya yang tak kenal lelah kini telah mengantarkannya menjadi tunggal putri paling disegani di pentas dunia.
Â
Advertisement
Baca Juga
- Carolina Marin Cetak Sejarah Baru
- Wawancara Eksklusif Ratu Bulu Tangkis Spanyol
- Aksi Si Cantik Carolina Marin Pukau Suporter Indonesia
Dua gelar juara dunia pernah diraih wanita berusia 22 tahun tersebut. Marin menjadi pebulu tangkis non Tiongkok pertama yang mampu menjadi juara dunia, dua kali berturut-turut. Saat ini, Marin juga masih jadi rangking pertama dunia dan tengah bersiap menghadapi Olimpiade Brasil 2016.
Marin bersyukur memilih bulu tangkis. Dia tidak menyesal meski olahraga ini juga bukan tradisi keluarga. "Saya tidak tau mengapa. Kalian tahu kan kalau saya berasal dari keluarga penari flamenco dan saya yang memulai untuk bermain bulutangkis. Saya beruntung di sini," kata Marin saat ditemui di sela-sela penampilannya pada BCA Indonesia Open 2016, Kamis (2/6/2016).
Lewat bulu tangkis, Marin sudah menjelajah ke berbagai negara. Berkat olahraga ini, dia juga berkenalan dengan maestro-maestro bulu tangkis kelas dunia. Bahkan Marin tampak akrab berbincang dengan peraih medali emas Olimpiade Athena, Taufik Hidayat di Istora, Senayan.
Meski demikian, Marin ternyata tidak mengidolakan satupun pebulu tangkis yang ada. Idoalanya justru mantan petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal. Wajar, karena keduanya sama-sama berasal dari Spanyol. "Saya tidak pernah bermain tenis jadi saya tidak tau keberuntungan saya di sana," kata Marin saat ditanya apakah pernah berniat mengikuti jejak petenis idolanya tersebut.
Di pentas Indonesia Open 2016, langkah Marin belum terbendung. Dia berhasil melaju ke babak 8 besar usai menumbangkan wakil Jepang, Akane Yamaguchi lewat straight set 24-22 dan 21-14. Di babak selanjutnya, Marin akan bertemu Saina Nehwal, Jumat (3/6/2016).
Persiapan Olimpiade Brasil 2016
Bagi Marin, Indonesia Open 2016 merupakan bagian dari persiapan Marin menuju Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil yang akan berlangsung 5-12 Agustus 2016. Sebelum tampil pada turnamen ini, Marin memilih berlatih di pusat pelatihan nasional (pelatnas) PBSI di Cipanyung, Jakarta Timur.
Â
Advertisement