Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan Rio Haryanto terus diganggu permasalahan non teknis yang melibatkan dirinya dengan Manor Racing. Tunggakan Rio kepada Manor mesti segera dilunasi bila pembalap asal Indonesia itu ingin balapan hingga akhir musim.Â
Meski peluangnya minim, Kemenpora masih berjuang untuk membantu Rio. Pembicaraan soal Rio tak lagi seputar sejarah yang dicetaknya dengan menjadi pembalap pertama Indonesia di ajang Formula 1. Kini, Rio lebih banyak dibicarakan mengenai nasibnya yang terancam tak bisa menyelesaikan petualangannya bersama Manor hingga akhir musim.
Baca Juga
- Paceklik Gelar 2 Tahun, Alan Desak Indonesia Bangkit
- Profil Tim Piala Eropa: Jerman
- Mourinho Jadi Manajer, 3 Pemain MU Cetak Gol
Sebelum ditetapkan sebagai pembalap utama, Rio dan Manor memang memiliki kesepakatan yang harus dijalani. Untuk beraksi di F1, syarat utama Rio memang harus membayar mahar 15 juta euro kepada Manor. Namun, hingga kini pihak Rio baru bisa membayar 8 juta euro. Artinya, Rio masih memiliki hutang 7 juta euro kepada Manor.
Tentu, Rio harus segera melunasi komitmennya kepada Manor dalam waktu dekat. Apalagi, sempat beberapa kali terungkap bahwa Manor mulai menagih sisa pembayaran Rio. Jika tak mampu melunasinya, Rio hanya akan diizinkan menaiki mobil MRT05 di lintasan F1 hingga seri ke-11.
Artinya, sisa seri yang bisa dilahap Rio adalah lima lagi. Hingga kini, Rio sudah menjalani 6 balapan. Mengenai hal itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengungkapkan situasi terkini Rio kepada Liputan6.com.
Advertisement
Donasi Jauh dari Kata Cukup
"Kami masih menunggu negosiasi dengan timnya Rio agar negosiasi terkait deadline bisa diperpanjang. Awalnya kan akhir Mei, sekarang kalau bisa mundur menjadi akhir Juni. Tapi, kami belum dapat laporan dari timnya Rio apakah sudah disetujui atau tidak. Jadi, sekarang posisi kami hanya menunggu respon dari Manor," kata Gatot.
Sejatinya, sudah berbagai cara dilakukan pemerintah lewat Kemenpora untuk membantu Rio. Kemenpora pun sudah bekerja sama dengan Kemenkominfo, Kementerian BUMN, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pariwisata untuk membantu Rio dengan mengumpulkan dana dari SMS donasi.
Namun, jumlah dari donasi itu masih jauh dari kata cukup. "Kalau bicara jumlah donasi ya gak signifikan. Yang terkumpul baru kan baru Rp 300 juta, sementara kebutuhan kami masih Rp 105 miliar," Gatot menambahkan.
Bagi Manor, kepergian Rio tentu tak akan membuat mereka pusing. Pasalnya, mereka sudah memiliki pembalap cadangan sekaliber Alexander Rossi. Terlebih, Rossi baru saja mengukir prestasi yang membanggakan. "Kami tetap optimistis. Ibaratnya pertandingan sepak bola, ini belum peluit panjang. Insya Allah masih ada peluang," tutup Gatot.
Advertisement