Sukses

Momen Piala Eropa: Balotelli Menangis Dipelukan Sang Bunda

Sang ibu, Rose sempat tak percaya Mario Balotelli mengeluarkan air mata pada Piala Eropa 2012.

Liputan6.com, Paris - Mario Balotelli tidak masuk skuat Timnas Italia untuk gelaran Piala Eropa 2016 di Prancis. Namun, Si Bengal --begitu Balotelli disapa-- punya momen fantastis dan mengharukan bersama Italia di Piala Eropa, empat tahun silam.

Ketika itu, Balotelli yang masih memperkuat Manchester City punya peran besar ketika Italia melangkah hingga babak final Piala Eropa 2012. Saat babak perempat final Piala Eropa, 24 Juni 2016, Italia harus melawan Inggris.

Baca Juga

  • Gabung Ducati, Lorenzo Bawa Gerbong Yamaha
  • Wajah WAGs Bek Liverpool Mirip Kim Kardashian
  • 5 Wonderkid Bersinar di Tangan Mourinho

Pertandingan tersebut berakhir imbang selama 120 menit. Pemenangnya harus ditentukan melalui adu tendangan penalti. Pelatih Italia kala itu, Cesare Prandelli bingung menentukan penendang pertama. Tak ada satu pun yang mau mengambil.

Namun Balotelli menghadap Prandelli dan mengatakan: "Saya yang akan mengeksekusinya pertama." Kalimat yang dilontarkan pemain kelahiran Palermo itu membuat Prandelli tercengang. Dia kaget, selama hidupnya sebagai pelatih, tidak ada pemain yang berani menjadi algojo penalti pertama.

Dengan penuh percaya diri, Balotelli menjadi algojo pertama. Tak ada ekspresi yang ditunjukkan Balotelli, semua tegang. Pria yang saat ini berusia 25 tahun itu mengirim bola ke pojok kanan bawah gawang Timnas Inggris.

Joe Hart, kiper Timnas Inggris, berhasil menebak arah bola. Namun sayang, dia kalah cepat dari bola hasil tembakan Balotelli. Prandelli pun tersenyum, pemain Italia lainnya bersorak.

Keberhasilan Balotelli menjadi algojo pertama membakar semangat Andrea Pirlo dan kawan-kawan. Hasilnya, Italia lolos ke babak semifinal setelah menang drama adu penalti atas Inggris dengan skor 4-2.

2 dari 3 halaman

Pahlawan Italia Vs Jerman

Empat hari setelahnya, Italia bertanding di semifinal Piala Eropa melawan Jerman. Disaksikan 55 ribu penonton yang memadati National Stadium, Warsaw, Balotelli kembali menjadi pahlawan kemenangan Gli Azzurri (julukan Italia).

Italia menang 2-1 atas Jerman, Balotelli mencetak dua gol. Dia mencetak gol pertamanya pada menit ke-20 setelah memanfaatkan umpan lambung Antonio Cassano. Balotelli mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-36.

Striker AC Milan pada musim lalu itu mencetak gol indah. Mendapat umpan panjang dari Riccardo Montolivo, Balotelli melepaskan tendangan spektakuler ke pojok kanan atas gawang Jerman yang tidak bisa dihentikan Manuel Neuer.

Usai mencetak gol, Balotelli melakukan selebrasi yang membuatnya dikenang sepanjang sejarah Piala Eropa. Dia membuka jersey dan memamerkan otot-ototnya. Pengguna linimasa menyebut selebrasi Balotelli ini mirip king kong. Sejak saat itu, dia disebut Mario 'King Kong' Balotelli.

Selebrasi Mario Balotelli usai mencetak gol kedua ke gawang Jerman di Piala Eropa 2012. (AFP)

Jerman sebenarnya sempat mencetak gol pada masa injury time babak kedua melalui eksekusi tendangan penalti Mesut Ozil. Sayang hingga bubaran, Italia berhasil mempertahankan kedudukan.

Setelah pertandingan berakhir, Balotelli berlari ke tribun penonton. Dia memeluk seorang wanita sambil menangis. Ternyata wanita itu adalah sang ibu, Rose Barwuah. "Itu merupakan momen terbesar dalam hidup saya. Pada akhir pertandingan, saya lari ke ibu dan bilang: 'Ini momen terbaik saya'," katanya.

"Saya mengatakan kepada ibu: 'Gol itu untuk ibu'. Saya sudah lama menunggu momen seperti itu. Ibu saya sudah tidak muda lagi dan sudah tak bisa berjalan jauh. Jadi, saya harus membuatnya bahagia ketika dia sudah pergi jauh," ucap Balotelli menambahkan.

3 dari 3 halaman

Air Mata Si Bengal

Dengan ambisi membahagikan sang ibu, Balotelli tampil di partai final dengan penuh semangat. Dia melangkah dengan penuh percaya diri ke Olympic Stadium, Kiev untuk menghadapi Spanyol, 1 Juli 2012.

Tidak hanya ibunya, ayah Balotelli, Thomas Barwuah juga menyaksikan pertandingan final tersebut. Mendapat dukungan dari kedua orang tua, mantan kekasih Fanny Neguesha itu sangat optimistis memenangkan Piala Eropa.

"Di sana ada ayah dan ibu saya. Jadi saya harus memenangkan kejuaraan dan meraih gelar top skorer. Saya ingin membahagiakan dia, terutama untuk ibu," ujar Balotelli.

Namun sayang, ambisinya untuk membahagiakan dua orang tercinta sepanjang hidupnya itu sirna. Italia kalah telak 0-4 dari Spanyol yang keluar sebagai juara Piala Eropa 2012.

Pemandangan tak biasa terjadi usai pertandingan itu. Balotelli yang sering terlihat jahil dengan wajah seramnya itu mengeluarkan air mata. Bahkan, ibunya sendiri, Rose tak percaya kalau Balotelli mengeluarkan air mata di lapangan hijau.

"Di akhir pertandingan, saya meninggalkan tempat duduk untuk berdiri lebih dekat ke lapangan. Ada barisan laki-laki dan saya harus berjuang untuk bisa maju. Saya melihat dia menangis. Biasanya, Mario tidak gampang menangis. Dia itu orangnya pemalu untuk menangis, apa lagi memeluk ibunya," ucap Rose.

Mario Balotelli tak kuasa menahan air matanya saat gagal memenangkan Piala Eropa 2012. (Reuters)