Sukses

Masa Depan Trio Tunggal Putra Indonesia Diprediksi Cerah

Permainan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa di BCA Indonesia Open Super Series Premier Tuai Pujian.

Liputan6.com, Jakarta - Kiprah tiga tunggal putra muda Indonesia pada ajang BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 menuai pujian dari para pebulu tangkis top dunia. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Ihsan Maulana Mustofa.

Anthony terhenti di babak pertama usai ditaklukkan pemain Denmark Jan O Jorgensen dengan skor 20-22 dan 23-25. Setelah itu, giliran Jonatan yang menyerah di tangan Jorgensen dengan skor 21-14, 18-21, dan 14-21 di perempat final. Sementara itu, Ihsan belum mampu mengungguli Lee Chong Wei. Ia kalah dua game langsung dari unggulan dua asal Malaysia itu dengan skor 9-21 dan 18-21.

"Kalian tak usah khawatir, Indonesia punya banyak pemain muda yang bertalenta. Jonatan, Ihsan, dan Anthony, mereka masih sangat muda dan akan punya masa depan yang bagus," ucap Jorgensen.

Anthony Sinisuka Ginting (Liputan6.com/Humas PB PBSI)

"Jonatan sangat berkembang setelah dari Malaysia (Open 2016). Ia hampir mengalahkan Chen Long. Jonatan adalah salah satu pemain yang menjadi tantangan terberat buat saya," tambah juara BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 ini.

Rajiv Ouseph, yang menjadi lawan Ihsan di perempat final, juga melihat potensi pemain-pemain muda Indonesia di masa datang. "Saya tahu Ihsan bisa bermain bagus, impresif, pemain Indonesia masih muda dan banyak yang bisa berkembang," ucap pemain asal Inggris ini.

Tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa menahan bola saat laga melawan Huang Yuxiang (Tiongkok) di babak kedua BCA Indonesia Open 2016, Jakarta, Kamis (2/6/2016). Ihsan menang dua set langsung 21-18, 21-15. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pujian juga datang dari Lee Chong Wee. "Saya rasa tunggal putra muda Indonesia luar biasa, Jonatan bisa mengalahkan Lin Dan. Anthony saya lihat penampilannya di Piala Thomas 2016. Walau kalah, penampilannya bagus. Ini bisa menjadi pengalaman untuk dia. Sesudah Olimpiade, mungkin saya dan Lin Dan akan gantung raket, inilah saatnya mereka untuk bersinar," ucap Chong Wei.

"Ihsan bermain seperti Taufik (Hidayat), dia adalah pemain menyerang. Sayang hanya kurang pengalaman saja, dalam satu-dua tahun lagi dia bisa lebih bagus," pungkas peraih gelar Malaysia Open Super Series Premier 2016 ini.

 

 

Â