Sukses

Misteri Markas Perseru Serui

Mitra Kukar, PSM Makassar, hingga Persija Jakarta tak mampu meraih poin penuh di Stadion Marora.

Liputan6.com, Jakarta - Markas Perseru Serui, Stadion Marora bisa dibilang misterius. Pasalnya, Perseru tak pernah kalah di stadion ini dalam lima pekan terakhir Torabika Soccer Championship  (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Baca Juga

  • Dua Pemain Spanyol Tumbal Kedatangan Mourinho di MU
  • Jurus Jitu Mourinho Kalahkan Juventus di Bursa Transfer
  • MU Disebut Telah Dapatkan Ibrahimovic

Klub berjuluk Kuda Laut Oranye ini memang menjadi salah satu tim yang cukup mengerikan. Bukan tanpa alasan, sampai pekan kelima ini, mereka baru satu kali menelan kekalahan pada TSC 2016.

Mitra Kukar, PSM Makassar, hingga Persija Jakarta tak mampu meraih poin penuh di Stadion Marora. Bahkan, keangkeran Stadion yang terletak di Kabupaten Yapen ini telah menelan korban.

Ia adalah Luciano Leandro yang harus dipecat setelah PSM dikalahkan Perseru, 16 Mei 2016 lalu. Hal ini cukup menarik, karena Kuda Laut Oranye tak diperkuat nama-nama tenar, dibanding para tamunya yang sudah datang.

Perjalanan Panjang ke Stadion Marora

Perjalanan panjang tim tamu, bisa menjadi salah satu faktor, mengapa begitu misteriusnya markas Perseru. Bila ditempuh setidaknya dari Jakarta, perjalanan bahkan mencapai 6-7 jam.

Tim yang berangkat harus menuju Biak dahulu, dan transit satu kali di Makassar. Sesampainya Biak, tim bahkan masih menempuh sekitar 45 menit lagi untuk mencapai Kabupaten Yapen.

Itu juga tak bisa ditempuh melalui darat. Bahkan, tim harus membagi beberapa gelombang lantaran harus menggunakan pesawat kecil type cessna grand caravan dengan kapasitas 2 kru dan 9 penumpang dari Bandara Biak.

Sesampainya di Serui, tim juga masih dihadapkan perjalanan setidaknya 90 menit melalui perjalanan darat. Tentu, hal ini menjadi perjuangan untuk tim tamu menuju stadion berkapasitas 9000 penonton tersebut.

Perjalanan ini selain memakan biaya lumayan mahal, juga tentu berpengaruh kepada kondisi fisik pemain. Mereka tentu kelelahan meski di lain sisi menikmati perjalanan ini.

Apalagi, sampai saat ini, setiap berlaga di Stadion Marora, Perseru tak pernah ditayangkan secara langsung. Beralasan, karena akan memakan biaya yang cukup mahal. Hal ini semakin melekatkan betapa angkernya Stadion Marora.

2 dari 2 halaman

Pertahanan yang Solid

Pertahanan yang Solid

Selain itu, Kuda Laut Oranye juga bisa dibilang bermain cukup solid. Sejauh pekan kelima ini, Perseru menjadi salah satu dari tiga tim yang kebobolan paling sedikit. Mereka baru dibobol dua gol meski sudah menghadapi tim-tim besar.

Menurut catatan Labbola, mereka sukses melakukan 22 kali tekel sukses dan 26 pelanggaran. Dua gol yang bersarang di gawang Sukasto Efendi sendiri berasal dari laga tandang. Pertama saat kalah 0-1 dari Persipura Jayaoura 28 Mei 2016, dan Gresik United 7 Mei 2016.

Ini berarti Perseru menyamai catatan Sriwijaya FC yang belum sama sekali kebobolan dalam laga tandangnya. Cukup menarik mendengar cerita mengenai keangkeran Stadion Marora pada laga sisa TSC 2016 ini.

Semen Padang, bakal menjadi tamu terbaru Perseru pada pekan keenam, Sabtu (11/6). Patut dinantikan, apakah anak asuh Nilmaizar ini bisa meraih kemenangan di Stadion Marora, atau malah bernasib seperti tiga tim sebelumnya. (Oleh Indra Eka Setiawan)