Liputan6.com, Jakarta - Coin toss atau mengundi dengan koin merupakan ritual wajib sebelum pertandingan sepak bola. Wasit akan melemparkan koin untuk menentukan tim mana yang pertama kali menendang bola.
Prosesnya tidak sulit. Sebab, pemenang hanya ditentukan lewat gambar yang muncul saat koin mendarat di tanah. Simpel, tim yang berhasil menebaknya akan dinyatakan sebagai pemenang.
Â
Advertisement
Baca Juga
- 6 WAGs Seksi Panaskan Copa America
- Klasemen Copa America Centenario
- Ciamik, Bintang Madrid Bawa Kolombia ke 8 Besar
Selain di awal laga, pengundian lewat koin juga menjadi cara terakhir menentukan pemenang dalam sebuah pertandingan bila kedua tim tetap bermain imbang hingga adu penalti berakhir. Salah satu pertandingan besar yang harus berakhir lewat coin toss adalah semifinal Piala Eropa 1968.Â
Saat itu, wasit terpaksa melempar koin untuk menentukan pemenang setelah Italia dan Rusia bermain imbang tanpa gol hingga babak perpanjang waktu usai. Cuaca jelek dan kondisi lapangan yang tidak membungkinkan memaksa pemenang harus ditentukan lewat pengundian koin.
Italia akhirnya keluar sebagai pemenang setelah memilih sisi ekor.
Namun situasi yang tidak lazim sempat mewarnai pertandingan Kolombia melawan Paraguay di Copa Amerika 2016. Wasit tetap bingung menentukan pilihan meski koin sudah mendarat ke tanah. Héber Lopes dari Brasil bahkan harus mengulanginya karena tidak bisa menentukan pemenang undian itu.
Seperti dilansir Mirror.co.uk, kapten dari kedua tim yang menyaksikan prosesi tersebut juga hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng. Mereka seperti tidak percaya melihat koin yang telah mendarat di tanah. Pasalnya posisinya berdiri tegak dengan kedua sisi tidak menghadap ke atas dan bawah.Â
Lihat videonya di bawah ini:
Â
Kolombia akhirnya berhasil memenangkan pertandingan ini dengan skor tipis 2-1. Dua gol Kolombia dicetak Bacca dan Rodriquez. Sedangkan gol Paraguay lahir dari kaki Victor Ayala.