Sukses

Zulham Ungkap Suasana Kamar Ganti Persib Bandung

Zulham Zamrun berharap Djadjang Nurdjaman kembali menangani Persib Bandung.

Liputan6.com, Jakarta - Zulham Zamrun angkat bicara seputar suasana di tim Persib Bandung sejak ditangani Dejan Antonic. Menurutnya, banyak tradisi yang hilang sejak masuknya pelatih asal Serbia tersebut.  

"Ada perbedaan suasana pasti," kata Zulham kepada wartawan di sela-sela acara peluncuran sepatu Nike Mercurial Superfly Vapor V di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (13/6/2016).

 

Baca Juga

  • Dejan Tinggalkan Persib, Bagaimana Nasib Pemain Bawaannya?
  • Perjalanan Singkat Dejan Antonic Bersama Persib
  • Persib Tunjuk Herrie Setyawan Gantikan Dejan
"Saat saya di Persib bersama Dejan dan sebelum dia, perbedaannya hampir 90 persen. Kebiasaan Persib Bandung sebelum bertanding dan di ruang ganti, bersama Dejan semuanya hilang. Saya pribadi menyesali itu," beber mantan pemain Mitra Kukar dan Persipura Jayapura tersebut.
 
Menurut Zulham, Persib yang dibelanya sejak Piala Presiden tahun lalu adalah tim yang kompak dan religius saat ditangani Djajang Nurdjaman. Dengan komposisi pemain yang berbeda, Zulham merasakan manajemen dan pelatih mesti berjuang membangun prestasi klub dari awal kembali.
 
Pemain kelahiran Ternate, 28 tahun lalu itu absen sudah hampir tujuh bulan untuk melakukan pemulihan cedera lutut. Dia baru mulai kembali bergabung dengan sesi latihan Persib pada 16 Mei lalu di bawah asuhan Dejan. Namun sampai saat ini Zulham belum turun dalam pertandingan resmi.
 
"Mungkin tim Persib dikenal sebagai tim yang religius. Sebelum bertanding salat bersama, doa bersama. Mungkin itu yang tidak ada sama sekali saat dilatih sama Dejan. Pemain pun jadi salat sendiri-sendiri, masing-masing," kata Zulham. "Semua berharap kang Djanur kembali ke Persib. Saya pribadi ingin sosok seorang pelatih datang yang bisa mengangkat kejayaan Persib," tutur Zulham.
 
Dejan telah memilih mundur dari jabatannya. Keputusan itu diambil setelah Persib Bandung menelan kekalahan menyakitkan 1-4 ddari Surabaya Bhayangkara United, 11 Juni 2016.