Liputan6.com, Jakarta Setelah Australia Open 2016 berakhir, PP PBSI langsung fokus pada persiapan menuju Olimpiade 2016. Ada 10 atlet yang berjuang mewakili Indonesia. Soal itu, Menpora Imam Nahrawi yakin tim Indonesia bisa memenuhi target.
Ujian yang sudah dinanti-nanti akan segera dilakoni tim bulu tangkis Indonesia. Setelah menjalani beberapa ajang pemanasan, 10 pebulu tangkis Indonesia akan berjuang untuk merebut medali di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Baca Juga
- Marquez Sebut Sirkuit di Austria Banyak Gelombang
- Pemecatan Dejan Tak Pengaruhi Semangat Pemain Persib
- 5 Fakta Menarik Kemenangan Dramatis Prancis atas Albania
Di sektor tunggal, Indonesia akan diwakili Tommy Sugiarto dan Lindaweni Fanetri. Lalu, Indonesia juga akan diwakili ganda putra andalan, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Untuk ganda putri, adalah Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang siap terbang ke Brasil. Terakhir, Indonesia juga akan mengirimkan dua pasangan ganda campuran, yakni Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto.
Tentu, mereka akan ditargetkan kembali meneruskan tradisi emas bulu tangkis sejak 1992. Sejak bulu tangkis masuk dalam cabang olahraga Olimpiade pada 1992, Indonesia memang konsisten meraih emas. Sayang, emas terakhir Indonesia disumbangkan Hendra/Markis Kido pada Olimpiade 2008 Beijing.
Pada Olimpiade 2012, tradisi itu gagal diteruskan. Karena itu, Menpora berharap tradisi positif itu bisa kembali berlanjut di Olimpiade 2016.
"Setelah berjuang menjalani proses untuk sampai ke Olimpiade, saya harap mereka akan pulang dengan membawa kabar baik, yakni mengembalikan tradisi emas bulu tangkis Indonesia. Saya berterima kasih atas perjuangan mereka. Namun, saya ingin agar mereka tak terbebani target," tutur Menpora saat melakukan kunjungan ke Lapangan Pelatnas PBSI, Cipayung, Kamis (16/6/2016).
Dalam kunjungan itu, Menpora juga menyampaikan bahwa seluruh pebulu tangkis yang tampil di Olimpiade 2016 akan mendapatkan tiket pesawat kelas bisnis. Menpora juga tengah menyiapkan regulasi baru mengenai bonus untuk peraih medali Olimpiade.
"Soal nilainya berapa, nanti akan kami sampaikan ke parlemen. Tadi kami juga sudah diingatkan tim pelatih bahwa jangan hanya atlet saja yang mendapatkan perhatian. Ini cukup dirubah saja regulasinya," kata Menpora.
Advertisement