Liputan6.com, Baku City - Dua pembalap Indonesia Muhammad Sean Gelael dan Philo Paz Patric Armand akan start dari posisi 20 dan 22 pada feature race GP2 di sirkuit Baku City Azerbaijan, Sabtu (18/6//2016).
Sean Gelael yang membela Pertamina Campos Racing sebelumnya memulai sesi latihan bebas dengan setelan mobil medium downforce sampai putaran delapan. Setelah itu setelan mobil diubah ke low downforce.
Sayangnya perubahan setingan mobil itu belum berjalan mulus. Ditambah lagi ada kepingan mobil Nicholas Latifi yang masuk ke sayap kiri mobil Sean, sehingga akhirnya bermasalah. Pembalap berusia 19 tahun itu pun mesti mengakhiri sesi latihan di posisi belakang. Saat sesi kualifikasi, Sean masih belum juga menemukan setingan yang pas. Catatan waktu terbaiknya hanya 1 menit 54, 717 detik.
Baca Juga
- 5 Pemain Madrid Ini Bakal Dibawa Mourinho ke MU
- Pesan Kemanusiaan di Balik Potongan Rambut Ronaldo
- Messi dapat Ancaman Pembunuhan dari Rekan Setimnya
“Sebenarnya mobil sudah mulai improve pada sesi kualifikasi. Namun, karena sesi kualifikasi sempat dihentikan, untuk mendapatkan feeling menjadi susah lagi. Hasilnya memang tidak bagus, semoga bisa lebih maksimal saat balapan,” kata Sean yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia itu.
Sementara itu Philo akan memulai balapan dari posisi terakhir. Pembalap yang membawa bendera Trident Racing ini hanya menyelesaikan empat putaran pada babak kualifikasi dengan catatan waktu terbaik 1 menit 57,692 detik.
Karakteristik Sirkuit Baku City yang rumit memang tak hanya menyulitkan pembalap, tetapi juga tantangan besar bagi tim mekanik untuk mendapatkan setingan mobil yang pas. Kombinasi antara lintasan lurus yang panjang dan beberapa tikungan dengan lintasan sempit adalah tantangan yang harus ditaklukkan.
Advertisement
Tak hanya untuk pembalap atau tim mekanik GP2, situasi ini juga berlaku untuk pembalap dan mekanik tim Formula 1. Panjang lintasan sirkuit Baku City mencapai 6,006 kilometer dengan 20 tikungan dan terdapat lintasan lurus sepanjang 2,2 kilometer.
Lintasan ini lebarnya 13 meter. Akan tetapi, setelah tikungan tujuh dan delapan, lintasan menyempit hanya 7,6 meter dengan tikungan beruntun. Untuk lintasan lurus dan panjang setingan mobil low downforce menjadi pilihan aman.
Akan tetapi, saat kecepatan berkurang drastis dan menghadapi tikungan beruntun, setelan mobil medium atau high downforce lebih pas. Di sinilah tantangan besar bagi tim mekanik menyiapkan setelan mobil yang pas.