Liputan6.com, Jakarta - Media Officer Persija Jakarta, Moses Souza mengatakan laga antara Persija melawan Sriwijaya FC belum dapat diputuskan status pemenangnya. Laga dihentikan secara resmi pada menit ke 81 setelah suporter tuan rumah The Jakmania merangsek masuk ke dalam lapangan.
Baca Juga
- Ridwan Kamil: Saya Siap Fasilitasi Jakmania ke Bandung!
- Kolom: Copa America dan Misi Messi di New Jersey
- Barcelona Kesengsem Bek Kanan Andalan MU
Pertandingan sempat berhenti beberapa kali akibat petasan dan benda-benda terlarang masuk ke pinggir lapangan. Usai polisi menembakkan gas air mata, situasi makin tak terkendali.
"Pertandingan belum dapat diputuskan. Saat ini sedang berlangsung rapat match commisioner dengan manajemen kedua klub," tutur Moses kepada Liputan6.com usai pertandingan, Jumat (24/6/2016) malam.
Gas air mata dilepaskan untuk membubarkan aksi penyalaan petasan dan suar yang tak bisa dihentikan. Namun, kerumunan suporter yang panik malah merangsek menjebol pagar tribun timur Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Selain memakan korban dari pihak suporter, beberapa pemain mengeluh pedih pada matanya. Bahkan bek sayap Sriwijaya, Wildansyah harus ditandu pada menit ke-64 karena mengalami sesak pernapasan. Seluruh pemain bergegas menuju bangku cadangan.
Ditemui terpisah, pelatih Persija Paulo Camargo tak berkomentar banyak. "Saya sangat sedih dengan dengan hal ini," ujar Camargo.
Wildansyah Ditandu
Pertandingan Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC pada Jumat (24/6/2016) malam diwarnai banyak drama baik dari dalam lapangan maupun sisi suporter. Digelar untuk terakhir kalinya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), striker SFC Hilton Moreira membuat gol semata wayang pada laga tersebut.
Untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-489, para pendukung Persija di tribun Timur stadion mempersembahkan koreografi warna-warni membentuk karakter JKT 489. Tampil mengesankan dan menghibur di awal-awal pertandingan, nyatanya tak diikuti oleh The Jakmania (julukan fans Persija) lain.
Pertandingan sempat dihentikan beberapa kali. Pertama pada menit ke-49 saat kedudukan masih 0-0 akibat nyala flare atau suar di beberapa titik bangku penonton. Yang paling parah terjadi ketika bek kanan Sriwijaya Wildansyah harus ditandu keluar pada menit ke-62 karena mengalami sesak nafas.
Wildansyah dan beberapa pemain Persija serta SFC ikut terkena imbas gas air mata yang dilepaskan polisi ke arah tribun Timur. Pertandingan dihentikan saat memasuki menit ke-67 setelah pasukan anti huru hara merangsek memadati lapangan.
Advertisement