Sukses

3 Kelompok Suporter Ini Mencintai Klub dengan Cara Kreatif

Suporter dianggap sebagai pemain ke-12 yang turut berperan dalam permainan sebuah tim. Namun, istilah ini bagai pisau bermata dua.

Liputan6.com, Jakarta - Fanatisme terhadap klub tidak harus ditunjukkan lewat aksi kekerasan. Kecintaan terhadap tim kesayangan juga bisa terlihat lewat aksi kreatif yang dilakukan di dalam maupun luar stadion.

Di pentas Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, sejumlah kelompok suporter telah menunjukkan kreatifitasnya lewat cara yang unik. Bukan hanya sekadar berteriak, bernyanyi, dan menari di tribun penonton, mereka tetap berkreasi saat timnya sedang tidak bertanding.

 

Baca Juga

  • AremaStats: Mengubah Paradigma Suporter Singo Edan
  • Dukung Inggris di Euro 2016, Juara Tinju Dunia Jadi Hooligan
  • Buntut Kericuhan GBK, Persija 6 Laga Dilarang Jadi Tuan Rumah

 

Aremania salah satunya. Pendukung setia Arema itu punya 'pasukan' yang mengumpulkan statistik tim kesayangannya setiap menjalani pertandingan. Selain Arema, suporter Bali United juga tak kalah kreatifnya. Mereka membentuk Brigaz Bali Merchandise. Sedangkan kelompok suporter setia Persib Bandung, Viking malah memiliki Sekolah Sepak Bola (SSB).

Nah, seperti apa keunikan ketiganya, simak penjelasannya di bawah ini:

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

2 dari 4 halaman

Arema Stats

Sekelompok anak muda ini kerap bergabung dengan wartawan di tribun media Stadion Kanjuruhan, Malang. Namun, pekerjaan mereka bukan menyusun berita, melainkan mengumpulkan data statistik bagi setiap pertandingan Arema Cronus.

Dibentuk pada 2013, kegiatan Arema Statistik murni sukarela alias tidak dibayar. Bahkan meski bukan bagian dari manajemen klub, nyatanya mereka dipercaya oleh beberapa penggawa Arema yang berniat mengevaluasi performanya.

3 dari 4 halaman

Brigaz Bali Merchandise

Bali United beruntung memiliki suporter fanatik di usia mereka yang baru menginjak dua tahun ini. Brigade Zupporter Bali atau Brigaz dengan cepat populer karena aksi inovatif mereka dari tribun selatan Stadion I Wayan Dipta.

Beberapa identitas kelompok garis keras di stadion tersebut bermunculan, namun Brigaz berekspansi ke luar stadion dengan mendirikan Brigaz Bali Merchandise. Pada 23 Mei 2016 lalu, pelatih Bali United sendiri, Indra Sjafri, yang meresmikan toko atribut dan pernak-pernik original fans di Denpasar.



4 dari 4 halaman

Sekolah Sepak Bola (SSB) Viking

SSB Viking didirikan oleh Viking Persib Club (VPC), kelompok suporter Persib Bandung dan resmi membuka pendaftaran pada 15 April 2015. SSB ini merupakan warisan pemikiran dari almarhum Panglima VPC Ayi Beutik yang juga menyarankan mantan kiper Persib Bandung, Agus Atha menjadi salah seorang pelatihnya.

Selain Agus Atha, beberapa mantan pemain Persib Bandung menjabat sebagai pelatih seperti Max Timisela mantan pemain era 1970 an, dan Yayan Sundana mantan pemain era 2000-an. Tahun ini, SSB Viking berpartisipasi dalam Danone Nation Cup 2016 Wilayah Bandung Raya usia 12 tahun.