Sukses

Kalah dari Italia, Spanyol Sudah Habis?

Spanyol kalah 0-2 dari Italia pada babak 16 besar Piala Eropa 2016.

Liputan6.com, Jakarta Sorotan tajam diarahkan kepada skuat Spanyol usai kalah 0-2 dari Italia pada babak 16 besar Piala Eropa 2016 di Stade de France, Paris, Senin (27/6/2016) malam WIB. Spanyol terjungkal lewat dua gol dari Giorgio Chiellini dan Graziano Pelle.

Tak hanya kalah, Spanyol tampak tak bergigi menghadapi Italia. Serangan-serangan Spanyol begitu monoton sehingga sulit sekali tembus pertahanan Italia yang dijaga trio bek Juventus yaitu Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli dan Leonardo Bonucci.

Media Spanyol pun menyambut kegagalan La Furia Roja dengan headline yang pesimistis. Marca menulis judul 'Fin de Ciclo' atau akhir sebuah siklus. Sedangkan harian olahraga lain, as menulis judul yang kurang lebih memilih arti sama 'El Final de Una Era', berakhirnya sebuah era.

Benarkah Spanyol sudah habis? Apakah pemain-pemain yang ada sekarang ini sudah tak bisa diharapkan lagi untuk Piala Dunia 2018 di Rusia?

Pelatih tim nasional Spanyol, Vicente del Bosque. (AFP/Martin Bureau)

Pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque tidak sependapat dengan apa yang ditulis media-media Spanyol. Dia menilai Spanyol punya struktur yang kuat untuk mengangkat pemain baru.

"Saya tidak berpikir kekalahan ini akhir dari sebuah era. Sepak bola Spanyol memiliki struktur yang kuat. Kami memiliki banyak pemain hebat. Kami harus memulai lagi melawan Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2018," katanya seperti skysports.


Lini Tengah Keropos

Kekalahan Spanyol atas Italia salah satunya juga dipicu oleh lemahnya lini tengah La Furia Roja. Trio lini tengah Andres Iniesta,Sergio Busquets dan Cesc Fabregas banyak dinilai tidak begitu solid seperti di era Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan Sergio Busquets.

Atau Spanyol lebih oke ketika menampilkan formasi 4-2-3-1 dimana Xabi Alonso bermain sebagai gelandang bertahan bersama Busquets. Terlihat saat lawan Italia, lini tengah Spanyol tak begitu liar seperti era lalu.

Italia vs Spanyol (Reuters)

Bola-bola pun dengan mudah direbut oleh pemain Italia yang tampil di atas rata-rata pada laga kemarin. Seperti dilansir whoscored, Italia ungguli Spanyol dalam hal perebutan bola. Italia merebut bola sebanyak 6 kali, sedangkan Spanyol 5 kali saja.

Graziano Pelle menjadi pemain terbaik karena melakukan tiga kali perebutan bola atau setengah dari yang dilakukan Italia malam tadi.Italia juga unggul dalam hal tekel sukses yaitu 12 berbanding 11 yang dilakukan Spanyol.

"Saya tidak bisa berkata-kata. Mereka bermain lebih efektif dan superior. Italia bermain sangat sabar dan melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Terkadang, situasi ini sangat menyakitkan bagi Anda," ujar Iniesta seperti dilansir dari situs resmi Piala Eropa.



Minim Eksperimen

Statistik juga menyebutkan jika pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque menurunkan skuat yang sama di semua pertandingan. Del Bosque sama sekali tak memainkan Hector Belerin, Koke, Thiago Alcantra atau pun Azpilicueta.

Dengan starter yang sama, kekuatan Spanyol menjadi mudah ditebak.Tak ada variasi serangan yang tentunya bisa menjadi kejutan untuk lawan. Del Bosque seakan sudah buntu untuk meramu kembali Spanyol seperti di masa lalu.

Hector Bellerin (Reuters/Arnd Wiegmann)

Di 2012, Del Bosque sempat mempopulerkan istilah 'False 9' atau striker semu. Pada 2010, dia mampu memoles David Villa menjadi pemain yang menakutkan di depan gawang. Sedangkan dua tahun sebelumnya atau 2008, pria asal Salamanca itu menemukan bakat-bakat khusus seperti Sergio Ramos, Marcos Senna atau Carlos Marchena.

Usai kegagalan ini, Del Bosque dikabarkan segera mengundurkan diri. Eks pelatih Deportivo La Coruna, Joaquin Caparros menjadi kandidat utama untuk menggantikna eks manajer Real Madrid itu. Apakah pelatih anyar bakal memberi angin segar untuk Spanyol? Pantas ditunggu.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.