Liputan6.com, Misano - Casey Stoner mengungkapkan kepuasannya setelah menjalani tes bersama Ducati di Sirkuit Misano. Tentu saja, Jorge Lorenzo yang akan menjadi rival Valentino Rossi saat hijrah ke Ducati itu sangat diuntungkan dengan tes yang dijalani Stoner.
Seusai melakoni MotoGP Belanda 2016 di Sirkuit Assen, 26 Juni 2016, Ducati tak langsung bersantai. Sebab, mereka disibukkan dengan agenda tes pribadi yang mereka jalani bersama Stoner. Kebetulan, Stoner memang sudah ditunjuk sebagai tes driver Ducati sejak sebelum musim bergulir.
Baca Juga
Alasan Ducati memilih Stoner tentu berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Sebab, hanya Stoner yang mampu membawa Ducati merebut gelar juara dunia. Sukses itu direngkuh pada musim 2007. Total, Stoner memperkuat Ducati pada 2007-2011.
Stoner sendiri sudah menjalani tes bersama Ducati seusai MotoGP Qatar 2016. Untuk tes kali ini, pria Australia ini mengaku sangat puas dengan kinerja Ducati Desmosedici GP16. Ia juga senang karena kembali ke lintasan Eropa untuk kali pertama sejak 2012.
"Kami memiliki tes yang positif. Terlebih, ini menjadi momen pertama saya di lintasan Eropa sejak 2012 dan pertama kali di Misano sejak 2011. Segala sesuatu yang sudah kami kerjakan berjalan positif. Kami mendapatkan 95% dari tes kami selama dua hari. Kami beradaptasi dengan Michelin, sasis, dan ECU," tutur Stoner seperti dikutip Crash.
Selain untuk membuat motor musim ini agar lebih kompetitif, Ducati tentu juga menjadikan tes tersebut sebagai ajang persiapan untuk menatap MotoGP 2017. Kepuasan yang dirasakan Stoner tentu memberikan keuntungan besar bagi Lorenzo. Artinya, Lorenzo akan memiliki motor yang kompetitif bersama Ducati.
Setelah musim 2016 berakhir, Ducati akan melakoni MotoGP 2017 dengan komposisi pembalap baru. Yang paling ditunggu tentu kehadiran Lorenzo dari Movistar Yamaha. Lorenzo sudah memutuskan untuk meninggalkan Yamaha demi bergabung Ducati begitu musim ini berakhir.
Sebelumnya, ada kabar yang menyebutkan bahwa Lorenzo juga sudah menunjuk Stoner sebagai pelatihnya di Ducati. Maklum, dia tak bisa memboyong staf pelatihnya di Yamaha. Mau tak mau, dia harus mencari pelatih yang setara dengan Wilco Zeelenberg yang sudah lama bekerja sama dengannya di Yamaha.
Advertisement