Sukses

Ada Apa dengan PSM Makassar?

Juku Eja kian terpuruk hingga memasuki pekan kesembilan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Liputan6.com, Makassar - PSM Makassar terus mengalami kesulitan untuk memperbaiki performa di gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Kendati sudah melakukan berbagai evaluasi, Juku Eja justru kian terpuruk hingga memasuki pekan kesembilan.

PSM mengawali kompetisi dengan start yang lambat. Rizky Pellu dan kawan-kawan yang waktu itu masih ditangani Luciano Leandro hanya meraih satu poin dari tiga pertandingan.

PSM takluk 1-2 dari Semen Padang di Stadion H. Agus Salim. Performa mereka sempat membaik usai menang 2-1 atas Persela Lamongan di Stadion Andi Matallata. Sayangnya, PSM harus kembali takluk dari Perseru Serui dengan skor akhir 0-1 di Stadion Marora.

Kekalahan dari Perseru membuat jajaran manajemen habis kesabaran terhadap kinerja Luciano. Maklum, sebelum TSC 2016 bergulir, Luciano dibebankan untuk membawa PSM bersaing di papan atas mengingat dia memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan tim.

Sebagai catatan, Luciano telah memiliki waktu persiapan yang cukup panjang dan memiliki dua turnamen untuk mempersiapkan tim jelang TSC 2016, yakni Trofeo Persija dan Turnamen Segitiga PSM. Sayangnya, performa PSM di kedua turnamen itu bisa dibilang tidak istimewa.

Berbagai rentetan kegagalan membuat jajaran manajemen akhirnya mendepak Luciano dari kursi kepelatihan sebagai suatu langkah evaluasi untuk perbaikan. Tak tanggung-tanggung, pelatih berprestasi asal Belanda, Robert Rene Alberts didapuk untuk mengisi kursi pelatih PSM yang lowong.

Kedatangan Robert membangkitkan lagi rasa optimisis PSM di TSC 2016. Maklum, Robert merupakan salah satu pelatih yang disegani setelah dia sukses mengantarkan Arema juara Indonesia Super League 2009-2010.

Sayangnya, kehadiran Robert sebagai juru racik taktik sejauh ini bisa dibilang tak berpengaruh terhadap performa PSM. Statistik mencatat, dari empat pertandingan yang telah dijalani diTSC 2016, PSM gagal meraih satu kemenangan pun.

Baca Juga

  • Ibrahimovic: Saya Tidak Level Main di Liga Prancis
  • Stoner Kembali ke MotoGP Bulan Ini?
  • Mourinho Segera Perpanjang Kontrak Maskot MU

Teranyar, PSM harus menahan malu usai dipermalukan Persib Bandung dengan skor akhir 2-3 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (2/7/2016) malam WIB.

Robert bukannya tidak melakukan sesuatu terhadap performa minor PSM. Jelang melawan PSM, pelatih yang identik dengan topi dan kacamata ini bahkan berani mendepak tiga pemain asing, Lamine Diarrassouba, Alex Da Silva, dan Paulo Martins.

Keputusan Robert, memecat tiga pemain asing tersebut sempat menimbulkan pro dan kontra. Salah satu yang kontra adalah jajaran manajemen PSM yang menyayangkan keputusan Robert tak memakai pemain asing padahal separuh kompetisi masih panjang, meski mereka tetap menghormati keputusan Robert.

Tak memakai tenaga pemain impor terlihat para pemain PSM memang mengalami perubahan signifikan dalam permainan. Ferdinan Sinaga dkk. tampak lebih baik saat bertanding setelah mampu mencetak dua gol ke gawang Persib Bandung,  atau menjadikannya gol pertama sejak Robert menjabat sebagai pelatih.

Tetap saja, jika PSM mampu mencetak gol tapi gagal meraih kemenangan posisi mereka bisa kian terpuruk ke dasar klasemen. Apalagi, klub-klub yang sempat tampil buruk seperti Persela Lamongan dan PS TNI mulai bisa bangkit dengan sukses meraih beberapa kemenangan di laga terakhir di TSC 2016.

Akankah Robert bisa memperbaiki posisi PSM yang saat ini terdampar di peringkat ke-16 dengan koleksi tujuh poin untuk beranjak ke papan atas? Menarik untuk disimak sepak terjang pelatih asal Belanda itu.

(Yosef Deny Pamungkas)