Liputan6.com, Paris - Estadio da Luz, Lisabon, 12 tahun yang lalu. Sebuah kenyataan malam itu, masih sangat menyakitkan bagi Portugal.
Ketika itu, sebagai tuan rumah Piala Eropa, Portugal ditekuk Yunani di partai puncak. Mungkin, jika mereka kalah dari Jerman atau Prancis, rasanya tak terlalu memilukan.
Tapi, Yunani? Sebuah tim, yang ketika sama sekali tak diperhitungkan. Tambahan lagi, ketika itu, Portugal bisa dibilang tengah memanen generasi emas mereka, plus Cristiano Ronaldo, bintang belia yang tengah menjulang namanya. Wajar, jika sakitnya begitu menahun dirasakan Portugal.
Baca Juga
Advertisement
Namun kini, mereka punya kesempatan melampiaskan sakit hati itu. Minggu (10/7/2016), sekali lagi, Portugal akan tampil di partai puncak Piala Eropa.
Menariknya, lawan yang akan mereka hadapi, juga tuan rumah. Persis, seperti yang terjadi pada Yunani saat menghadapi Ronaldo dan kawan-kawan di Estadio da Luz, 12 tahun lalu.
"Ketika itu, saya masih berusia 18 tahun. Itu final pertama saya," ujar Ronaldo. "Sekarang, 12 tahun telah berlalu dan saya akan kembali memainkan partai final Piala Eropa. Saya sangat bangga."
Habis-habisan
Maka itu, pemain Real Madrid ini mengaku siap tampil habis-habisan saat meladeni Prancis di Stade de France. Baginya, jadi juara Eropa, sekarang, atau tidak sama sekali.
Wajar, karena bukan tak mungkin ini akan jadi Piala Eropa terakhir Ronaldo. Di usia yang kini telah menginjak 31 tahun, sulit rasanya berharap Ronaldo bisa tetap cemerlang, empat tahun mendatang.
"Saya sangat percaya diri. Dan, saya percaya, kini Portugal sangat pantas menjadi juara," mantan pemain Manchester United itu menegaskan. "Suporter juga pantas mendapat kado trofi dari kami. Mereka luar biasa."
Ronaldo sejauh ini telah mencetak tiga gol. Total, di Euro 2016, dia telah mengoleksi sembilan gol, menyamai rekor Michel Platini sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala Eropa.
"Saya selalu bermimpi bisa memenangkan sesuatu bersama Portugal. Kini, kami tinggal selangkah lagi jadi juara Eropa," Ronaldo berusaha menyemangati diri sendiri. "Lagi pula, bermimpi itu hak semua orang. Jadi, kami akan terus bermimpi."
Advertisement