Sukses

Rapor Ronaldo di Euro 2016: Menjulang Saat Dibutuhkan

Sinar Cristiano Ronaldo benar-benar terang saat Portugal duel lawan Hungaria.

Liputan6.com, Paris - Sulit dimungkiri, di Euro 2016 ini, Portugal banyak bergantung kepada sosok Cristiano Ronaldo. Selain sebagai kapten, Ronaldo juga sangat berpengalaman tampil di ajang sepak bola terbesar Eropa ini.

Bagi Ronaldo, Euro 2016 ini adalah Piala Eropa-nya yang keempat. Sebelumnya, pemain berusia 31 tahun itu, selalu tampil saat Portugal berpartisipasi di edisi 2004, 2008, dan 2012.

Selain itu, rekor Ronaldo bersama timnas Portugal pun ciamik punya. Sebelum Piala Eropa 2016, dia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak negerinya dengan 58 gol dari 126 laga.

Tambahan lagi, musim lalu, bersama Real Madrid, Ronaldo baru menjalani musim yang fantastis. Total, dia mencetak 51 gol dan sukses membawa Madrid jadi juara Liga Champions.

Namun, publik Portugal sempat dibuat ketar-ketir saat Ronaldo tak juga mencetak gol di dua laga Grup F. Untungnya, perlahan-lahan sinar Ronaldo kembali benderang hingga mampu membawa Portugal melangkah ke partai puncak.

Berikut rapor kiprah Ronaldo di Piala Eropa 2016:

2 dari 6 halaman

Mengecewakan di Dua Laga Awal

Mengecewakan di Dua Laga Awal
Di dua laga awal Grup F, Ronaldo tampil begitu mengecewakan. Portugal pun hanya mampu bermain imbang lawan Islandia (1-1) dan Austria (0-0).

Ronaldo hanya bisa gigit jari, mati kutu di lini pertahanan lawan. Satu-satunya gol Portugal lawan Islandia dicetak oleh Luis Nani.

"Islandia tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya bertahan, bertahan, dan bertahan. Mereka beruntung tidak kalah," ujar Ronaldo, usai laga lawan Islandia.

Lebih mengecewakan lagi, saat lawan Austria, Ronaldo membuat kesempatan mencetak gol lewat tendangan penalti. Sepakan kaki kanannya hanya membentur tiang kanan gawang Austria.

3 dari 6 halaman

Gemilang lawan Hungaria

Gemilang Vs Hungaria
Kalau boleh jujur, di laga terakhir Grup F inilah, sinar Ronaldo benar-benar terlihat. Memang, Portugal hanya mampu bermain imbang 3-3 lawan Hungaria. Namun, sepanjang pertandingan, Ronaldo mampu mencuri perhatian.

Tampil dalam performa terbaik, Ronaldo mampu mengacak-acak pertahanan Hungaria. Bahkan, pemain-pemain Hungari sampai harus menjatuhkannya demi menghentikan Ronaldo.

Ronaldo mencetak dua gol, mengantarkan Portugal lolos dari kekalahan. Satu gol lainnya dicetak Luis Nani, juga tak lepas dari peran Ronaldo.

Tak salah, di akhir laga, Ronaldo pun dinobatkan sebagai Pemain Terbaik alias man of the match. Hasil imbang 3-3 ini juga mengantarkan Portugal lolos ke 16 besar sebagai peringkat ketiga terbaik.

4 dari 6 halaman

Melempem Lagi

Melempem Lagi
Gemilang lawan Hungaria, ternyata tak membuat Ronaldo tampil lebih baik lawan Krosia. Di laga 16 besar ini, mantan pemain Manchester United ini lagi-lagi melempem.

Di lapangan, sulit bagi Ronaldo mengungguli kegemilangan lini tengah Kroasia. Dengan Luka Modric, Ivan Perisic, dan Ivan Rakitic, lawan memang membuat Ronaldo mati kutu.

Untung, Portugal masih memiliki pemain veteran lainnya pada diri Ricardo Quaresma. Tampil sebagai pengganti, pemain Besiktas ini akhirnya memastikan langkah Portugal ke perempat final lewat golnya di extra time.

5 dari 6 halaman

Algojo Sukses

Algojo Sukses
Lawan Polandia di perempat final, Ronaldo lagi-lagi gagal mencetak gol lewat open play. Dia bahkan sempat kalah pamor dengan Robert Lewandowski, penyerang Polandia.

Pemain Bayern Muenchen itu sempat mencetak gol dan membawa Polandia unggul 1-0. Untung, Portugal punya gelandang muda Renato Sanches, yang tengah naik daun.

Lewat sontekannya, Portugal akhirnya berhasil memaksakan laga diperpanjang hingga extra time. Bahkan, akhirnya duel ini harus ditentukan lewat adu tendangan penalti.

Di drama adu penalti inilah, tuah Ronaldo bersinar. Tampil sebagai algojo pertama, dia sukses menggetarkan gawang Polandia. Gol Ronaldo ini membuat rekan-rekannya percaya diri. Portugal pun akhir menang 5-3.

6 dari 6 halaman

Pembuka Kemenangan Vs Wales

Pembuka Kemenangan Vs Wales
Di semifinal lawan Wales, Ronaldo bertemu koleganya di Real Madrid, Gareth Bale. Fakta ini ternyata memicu Ronaldo untuk tampil habis-habisan, membuktikan dirinya lebih baik.

Benar saja, pemain kelahiran Madeira, Portugal, 31 tahun lalu itu tampil gemilang. Dia menjadi pencetak gol pembuka kemenangan Portugal, sebelum Nani menutup laga dengan skor 2-0.

Gol tersebut, sekaligus membuat Ronaldo menyamai rekor Michel Platini, sebagai pencetak gol terbanyak Piala Eropa. Keduanya sama-sama total mengoleksi sembilan gol.

Video Terkini