Sukses

Evra Sebut Portugal Bukan Tim 'Modal Hoki'

Evra menghapus stigma negatif, Portugal lolos ke partai puncak karena faktor hoki.

Liputan6.com, Paris - Bek veteran Prancis, Patrice Evra menilai Portugal layak melangkah ke final Piala Eropa 2016. Evra menghapus stigma negatif, Portugal lolos ke partai puncak karena faktor hoki. Prancis akan menghadapi Portugal di final, Minggu, (10/7/2016) atau Senin dinihari WIB.

Portugal melaju ke partai final Piala Eropa 2016 dengan status peringkat tiga terbaik. Tim besutan Fernando Santos ini belum pernah menang di waktu normal 2x45 menit dari babak penyisihan grup hingga perempat final. Pada babak 8 besar, Seleccao Das Quinas, julukan Portugal, mengalahkan Polandia melalui adu penalti.

'Brasil dari Eropa' ini cuma sekali menang dalam rentang waktu normal. Ketika menghadapi Wales di semifinal. Ketika itu, Portugal mengalahkan Wales dengan skor 2-0 melalui gol dua mentan pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo dan Luis Nani.

Berangkat dari sepak terjang Portugal yang gemilang, Evra menegaskan, pantang bagi Prancis memandang sebelah mata kekuatan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. "Ini menjadi pertandingan penting. Portugal tim yang sangat kompetitif. Meski mereka mendapat kritik," tegas pemain Juventus ini sebagaimana dilansir dari Sport24.

Timnas Portugal

Bagi Portugal, ini menjadi final kedua sepanjang sejarah mereka di Piala Eropa. Portugal sebelumnya melangkah ke partai puncak Piala Eropa 2004 . Namun, Portugal kalah dari Yunani dengan skor tipis 0-1. Terlepas dari kekalahan tersebut, Portugal termasuk tim yang patut diperhitungkan. Sejak Piala Eropa 1996, Portugal tidak pernah absen di fase knock-out. Bahkan, Seleccao Das Quinas ini lima kali menyentuh babak semifinal.

Dengan pengalaman dan sepak terjang Portugal selama Piala Eropa, Evra percaya, Portugal memiliki kans tampil sebagai juara. "Banyak orang mengatakan, mereka tidak pernah menang 90 menit. Semua orang mengungkapkan, Kroasia lebih pantas berada di final."

Tapi menurut Evra, final adalah final. Dia akan melawan beberapa rekan lama di partai ini, termasuk Ronaldo dan Nani yang pernah bermain di MU. "Ini menjadi momentum luar biasa. Tapi tidak ada yang mudah di sini."