Sukses

Hawa Panas Jelang Persib Vs Persija

Persib akan menjamu Persija di GBLA pada Sabtu (16/7/2016).

Liputan6.com, Bandung - Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo bakal menggelar bigmatch pada pekan ke-10 antara Persib Bandung kontra Persija Jakarta, di Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (16/7).

Seakan terus berulang, sorotan dalam pertandingan tersebut bukan adu teknik di atas lapangan. Bukan pula adu kepintaran strategi antara pelatih Djadjang Nurdjaman dengan Paulo Camargo. Lantas apa?



Lebih pada soal keamanan yakni mencegah potensi terjadinya kerusuhan antarsuporter. Maklum saja, rivalitas antara Maung Bandung dan Macan Kemayoran yang paling besar bukan terletak pada laga, melainkan konflik antara pendukung kedua klub.

Pelbagai upaya terus dilakukan agar pernyataan sikap damai bisa terwujud saat kedua tim bertanding. Pertemuan antarkedua kelompok suporter pun telah kerap dilakukan. Bahkan, melibatkan pelbagai pihak. Baik dari kepolisian maupun dari pemerintah kota setempat. Semua demi terciptanya atmosfer yang nyaman ketika terjadi pertemuan Persib vs Persija.

Harapannya jelas. Masing-masing kelompok suporter bisa mendukung klubnya masing-masing secara santun dan tak terjadi gesekan.

Akan tetapi, sepertinya pihak operator kompetisi dan kepolisian tak mau mengambil risiko. Rivalitas mengakar antarpendukung Persib dan Persija membuat putusan tegas harus diambil. Seperti diketahui, di era ISL pernah diputuskan suporter Persija dilarang datang ke Bandung. Sebaliknya, suporter Persib dilarang datang ke Jakarta mengikuti timnya.

2 dari 3 halaman

Wacana Ekstrem

Kini, wacana lebih ekstrem muncul di TSC 2016. Menyusul kejadian horor di Stadion Utama Gelora Bung Karno saat Persija menjamu Sriwijaya FC beberapa waktu lalu, laga Persib vs Persija pada pekan ke-10 ikut berdampak. Seperti diketahui, dalam laga tersebut, suporter Persija terlibat bentrok dengan pihak kepolisian hingga mengakibatkan anggota kepolisian mengalami luka cukup serius.

Berdasar itu plus adanya rivalitas mengakar dari pendukung kedua klub, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator TSC, menyiapkan kebijakan khusus. Pendukung Persija dilarang datang ke Bandung untuk mendukung timnya. Hal ini disampaikan langsung oleh Joko Driyono selaku CEO PT GTS. Kebijakan tersebut diterapkan untuk menghindari potensi bentrok antarsuporter.

Demikian pula sebaliknya. Ketika Persib bertandang ke Jakarta, mereka tak boleh didukung oleh suporter setia. Pendukung Persib juga dilarang hadir dalam laga kedua tim.

Hanya saja, kebijakan tersebut masih terus digodok. Artinya, opsi lain masih mungkin dilakukan. Salah satunya adalah tanpa penonton. PT GTS memang bakal mengambil kebijakan yang lebih adil bagi kedua belah pihak. Jika hanya suporter Persib saja yang boleh hadir ke stadion kemungkinan akan memicu protes. Maka, laga penonton menjadi opsi yang terbaik.

3 dari 3 halaman

Tanpa Penonton

Opsi ini ternyata didukung oleh Viking Persib Club, salah satu kelompok pendukung Maung Bandung. Lewat petingginya yakni Yana Umar, VPC menyarankan agar laga Persib vs Persija digelar tanpa penonton. Semua demi menghindarkan terjadinya gesekan.

Secara keamanan opsi laga tanpa penonton merupakan yang terbaik. Tapi, esensi sepak bola tak muncul. Ingat, pertandingan sepak bola meriah karena keberadaan suporter. Bukan hanya adu teknik dan skill di atas lapangan yang melibatkan pemain, melainkan adu kreativitas antarsuporter dalam memberikan dukungan.

Pendukung Persija sendiri berharap sebaliknya. Laga Persib vs Persija tetap digelar dengan penonton dan pendukung Persija diperbolehkan menonton langsung meski tanpa atribut tertentu. Mereka berpegang pada pertemuan yang digelar pada 17 Juni 2016 lalu. Pengurus pusat Jakmania bersilahturahmi ke Bandung untuk memproses perizinan laga Persib vs Persija. Jakmania bertemu Kapolda Jawa Barat, Walikota Bandung, dan Manajer Persib Umuh Muchtar di Rumah Dinas Kapolda Jawa Barat.

Isi dari pertemuan tersebut adalah adanya lampu hijau pendukung Persija boleh datang ke Bandung. Hanya saja, palu belum diketok. masih banyak kemungkinan soal antisipasi agar tak terjadi gesekan antarsuporter. Semoga putusan yang diambil benar-benar terbaik dan tak ada yang dirugikan.

Penulis: I. Eka Setiawan

Video Terkini