Liputan6.com, Padang - Pulau Sumatera sempat memiliki salah satu derby terpanas di Indonesia yang mempertemukan Sriwijaya FC melawan PSMS Medan. Pertemuan kedua tim tersebut biasa dikenal dengan sebutan Derby Sumatera.
Derby Sumatera selalu menjanjikan pertandingan yang seru dan sengit. Mengingat sejarah dan tradisi kedua tim pada masa lalu yang saling mengalahkan sejak tahun 2005.
Baca Juga
- Penampakan Bola Resmi di 3 Kompetisi Elite Eropa
- Quaresma Sebut Ronaldo Kapten Terhebat Portugal
- Penakluk Sirkuit Rossi Ingin Ulang Prestasi di GP Jerman
Persaingan Sriwijaya melawan PSMS mencapai masa puncak saat Derby Sumatera tersaji di partai final Divisi Utama pada tahun 2007-2008. Kala itu, Sriwijaya FC yang ditangani oleh Rahmad Darmawan berhasil keluar sebagai juara Liga Indonesia berkat kemenangan telak 3-1 atas PSMS di Stadion Si Jalak Harupat, 10 Februari 2008.
Gol Laskar Wong Kito dicetak oleh Anaore Obiora (15'), Keith Kayamba Gumbs (107') dan Zah Rahan (114'). Sementara gol balasan Ayam Kinantan lahir dari kaki James Koko Lomell (69').
Dulu Lebih Dikenal PSMS vs Sriwijaya FC
Sayangnya, persaingan antara Sriwijaya dan PSMS kini tak lagi seketat dulu. Sebab, PSMS saat ini hanya bermain di TSC B, karena kesulitan bersaing di level atas sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun belakangan. Sedangkan Sriwijaya terus menjaga konsistensi di level tertinggi dengan berkompetisi di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.
Meski begitu, Derby Sumatera tak lantas secara otomatis hilang begitu saja dari euforia sepak bola Indonesia. Kini persaingan lain bertajuk Derby Sumatera tersaji ketika Sriwijaya FC berhadapan dengan Semen Padang.
Semen Padang sukses mencuri perhatian pecinta sepak bola Indonesia saat mampu menjuarai Liga Primer Indonesia pada 2011-2012. Skuat berjulukan Kabau Sirah itu menjadi juara setelah menyudahi kompetisi dengan raihan 46 poin atau unggul delapan poin atas Persebaya Surabaya di peringkat kedua.
Beberapa musim berikutnya, Semen Padang terus mencetak prestasi dengan meraih runner-up Piala Indonesia (2012) dan Piala Jenderal Sudirman (2015) serta juara Comunity Shield (2013).
Advertisement
Sriwijaya FC Paling Sukses
Sementara Sriwijaya FC sudah tak diragukan lagi sebagai salah satu klub paling sukses di Indonesia jika dilihat dari rentetan piala yang diraih. Laskar Wong Kito meraih dua trofi Indonesia Super League (2008 dan 2012), tiga trofi Piala Indonesia (2008, 2009, 2010) dan 2 trofi Inter Island Cup (2010 dan 2012).
Pertemuan kedua tim sejauh ini juga berlangsung sangat ketat. Sejak tahun 2014, kedua tim telah bertemu sebanyak tiga kali di mana Sriwijaya meraih satu kemenangan dan tiga laga lain berakhir imbang.
Di papan klasemen TSC 2016, kedua tim terpaut lima poin. Anak asuh Widodo Cahyono Putro di peringkat kedua dengan 18 poin, sedangkan Semen Padang berada di peringkat kedelapan dengan koleksi 13 poin.
Berbekal catatan tersebut, pertemuan antara Semen Padang melawan Sriwijaya FC layak disebut sebagai Derby Sumatera. Lalu, siapa yang bakal memenangi laga bergengsi ini? Semen Padang atau Sriwijaya? Semua akan terjawab ketika kedua tim bentrok pada lanjutan pekan ke-10 TSC 2016 di Stadion H. Agus Salim, Jumat (15/7/2016) malam WIB.
Penulis: Yosef Deny Pamungkas