Sukses

Kursi Hughes Kian Kencang Bergoyang

Bukan isapan jempol jika Guus Hiddink dikait-kaitkan dengan Manchester City. Agen Hiddink mengaku didekati Chief Executive City. Tanda-tanda kursi yang diduduki Mark Hughes kian panas.

Liputan6.com, Manchester: Sebulan yang lalu, wajah para juragan asal Abu Dhabi yang menanamkan modalnya di City of Manchester Stadium tentunya cemberut melihat sepak terjang anak-anak asuhan Mark Hughes. Meskipun bertabur pemain bintang yang menghabiskan dana senilai 100 juta pound lebih, City hanya mampu meraih hasil imbang dalam tujuh pertandingan beruntun (Baca: Hughes Mulai Tertekan).

Tekanan pada Hughes mulai berkurang seiring dengan keberhasilan Gareth Barry dkk menindas pasukan muda Arsene Wenger, Arsenal di babak perempat final Carling Cup, 2 Desember lalu. Grafik kian positif setelah gol Carlos Tevez dan Emmanuel Adebayor menumbangkan keperkasaan Chelsea tiga hari kemudian.

Namun, benar asumsi sebagian publik jika Barry dkk sejatinya belum mampu tampil konsisten. Dalam dua pertandingan berikutnya, rapor City kembali memburuk, bermain imbang di kandang Bolton Wanderers dan dipermak Tottenham Hotspur tiga gol tanpa balas, Rabu (16/12) lalu. Alhasil, posisi City di klasemen kembali melorot ke peringkat kedelapan di bawah Birmingham City.

Konsekuensinya, City kembali dikait-kaitkan dengan pelatih top dunia, Guus Hiddink yang terbukti sukses menangani PSV Eindhoven, Korea Selatan dan Australia. Rupanya spekulasi tersebut bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, seperti yang dilansir The Telegraph, agen Hiddink, Cees van Nieuwen-huizen mengaku didekati petinggi City terkait prospek menangani Barry dkk di musim panas mendatang.

Tak tanggung-tanggung, adalah Garry Cook, Chief Executive City yang diklaim Van Nieuwen-huizen telah mendekatinya. “Ia (Cook) bertanya kepada saya terkait kemungkinan melakukan pembicaraan terkait masa depan (Hiddink) dan apa yang akan terjadi di musim panas mendatang. Namun, saya katakan kepadanya, jika Hiddink masih terikat kontrak dengan Rusia,” tegas Van Nieuwen-huizen.

Meskipun mendapat dukungan dari Chairman Klub, Khaldoon Al-Mubarak, setelah hanya menoreh satu kali kemenangan, satu kali menelan kekalahan dan delapan kali bermain imbang dari 10 partai terakhir premiership, Hughes berada dalam posisi yang kritikal sebelum pergantian tahun terjadi.

Hughes wajib mengantarkan hasil positif di tiga partai Liga Premier terakhir di tahun 2009—menjamu Sunderland dan Stoke City plus menantang Wolverhampton Wanderers—andaikata ia hendak membuktikan kapasitasnya sebagai manajer yang mumpuni membawa City sebagai kekuatan baru di percaturan sepakbola Inggris.

Setelah itu, jelang bursa Januari dibuka, Hughes harus melalui dua pertandingan yang tak kalah pentingnya, menghadapi Middlesbrough di putaran ketiga FA Cup, 2 Januari dan semifinal Carling Cup melawan Manchester United empat hari kemudian. Meraih gelar di salah satu turnamen “pinggiran” itu merupakan modal berharga bagi Hughes untuk mempertahankan kedudukannya di City of Manchester Stadium.(MEG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.