Sukses

Kisah Duel Sengit El Clasico Persib Vs Persija di 3 Era

Persib vs Persija bakal digelar Sabtu di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Liputan6.com, Jakarta - Duel antara Persib Bandung vs Persija Jakarta bakal terjadi pada Sabtu (16/7/2016) malam WIB. Laga panas pekan ke-10 Torabika Soccer Championship 2016 Presented by IM3 Ooredoo itu dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Sejarah pertemuan kedua tim selalu menghadirkan banyak cerita menarik dari dalam dan luar lapangan. Kondisi itu berbanding lurus dengan kisah yang melatarbelakangi duel yang dijuluki El Clasico Indonesia ini. Salah satunya adalah perseteruan dua pendukung bertetangga antara Bobotoh (Persib) dan Jakmania (Persija).

Saking panasnya, tak jarang kedua kelompok suporter itu terlibat kericuhan hingga menimbulkan beberapa korban dari kedua belah pihak maupun keamanan.

Namun, Liputan6.com tak akan membahas soal perseteruan kedua kelompok yang telah menjurus ke hal negatif. Dalam tulisan ini akan dibahas berbagai momen terbaik laga Persib vs Persija yang dibagi kedalam tiga era sepak Bola Indonesia. Berikut rinciannya:

2 dari 4 halaman

1

1. Era Perserikatan

Persib dan Persija merupakan salah satu klub sukses di era Perserikatan. Persib sukses merengkuh lima trofi di era Perserikatan. Sementara Persija mengoleksi sembilan trofi juara.

Namun uniknya kedua tim tak pernah bentrok di partai puncak era Perserikatan. Duel yang paling seru terjadi saat semifinal musim 1993/1994. Dalam laga yang digelar di Stadion Senayan (Stadion Gelora Bung Karno), Persija unggul cepat pada menit ke-4 melalui tendangan keras Maman Suryaman dari luar kotak pinalti.

Persib baru bisa menyamakan kedudukan 1-1 pada babak kedua lewat Yusuf Bachtiar. Hingga 90 menit berakhir skor tetap imbang 1-1 dan berlanjut ke adu penalti.

Robby Darwis yang menjadi algojo pertama Persib gagal memasukan bola setelah ditepis oleh kiper Persija, Zahlul Fadil. Sayang keunggulan ini tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh dua pemain Persija  Toni Tanamal dan Maman suryaman gagal mencetak gol.

Sedangkan semua penembak Persib yaitu Yudi Guntara, Asep Mulyana, Sutiono dan Yusuf Bachtiar mampu melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Persib pun melenggang ke final menantang PSM Makassar.

3 dari 4 halaman

2

2. Era Divisi Utama Liga Indonesia

Banyak cerita yang tercipta pada duel klasik Persija dan Persib di era Ligina. Salah satunya adalah mencuatnya nama Bambang Pamungkas yang mencetak gol perdana di El Clasico pada musim 1999-2000.

Dalam laman resminya, Bepe (sapaan akrabnya) menceritakan pertandingan berjalan sangat keras dibuktikan dari banyaknya kartu kuning yg harus keluar dari kantong wasit untuk kedua tim.

Kendati persaingan sangat panas, Bepe menceritakan para pemain Persija masih bisa menginap di dalam kota Bandung bahkan masih bisa jalan-jalan menikmati kuliner kota Kembang.

Momen lain terjadi ketika Persib harus menerima kekalahan telak 0-3 dari Persija karena kondisi Stadion Lebak Bulus penuh dengan The Jakmania. Manajemen Persib memutuskan pulang kembali ke Bandung karena khawatir dengan keselamatan para pemain. Persib dinyatakan panitia pelaksana walk-out (WO)

4 dari 4 halaman

3

3. Era Indonesia Super League

ISL menjadi kompetisi yang sulit bagi Persija maupun Persib. Keduanya sangat sulit mencatatkan prestasi, meski Persib akhirnya berhasil juara pada gelaran ISL 2014.

Tak banyak momen spesial yang lahir pada era ini. Sebab, meratanya persaingan antartim peserta membuat Derby Klasik ini tak hanya satu-satunya yang menjadi sorotan. Meski begitu tetap ada beberapa momen yang pantas untuk dikenang. Salah satunya ketika Persija mampu menang secara dramatis 3-2 atas Persib di Stadion Si Jalak Harupat pada musim 2010-2011. 

Banyak prediksi yang menyebut pertandingan bakal berlangsung panas mengingat Persib bernafsu membalas kekalahan telak 0-3 dari Persija di Jakarta. Benar saja saling berbalas gol terjadi di laga ini. 

Persija yang masih diperkuat trio ABG (Aliyudin, Bambang dan Greg Nwokolo) unggul 2-0 lewat gol Bepe dan Oliver Makor. Shoehi Matsunaga sempat memperkecil kedudukan menjadi 1-2 lewat tendangan penalti. Tapi Macan Kemayoran kembali menjauh lewat gol kedua Bepe. Laga berakhir dengan skor 2-3 usai Abanda Herman mencetak gol di penghujung laga.

Dalam perjalanan pulang ke Jakarta, Bambang Pamungkas sempat menuliskan cuitan di Twitter miliknya yang berbunyi: "Lapor jenderal, kota Bandung dapat kembali kami kuasai. Laporan selesai".

Pada 2013 lalu, aksi anarkis sempat terjadi di pertandingan ini. Kelompok suporter melempari bus pemain Persib ketika hendak keluar dari Hotel Kartika Chandra menuju stadion. Rombongan bus Maung Bandung kabur ke Tol Dalam Kota. Mereka memutuskan pulang ke Bandung dan meninggalkan pertandingan. (Penulis: Yosef Deny Pamungkas)

Video Terkini