Sukses

Widodo C Putro, Gol Salto Membuatnya Mendunia

Widodo Cahyono Putro siap pimpin Sriwijaya FC menang lawan Semen Padang malam nanti.

Liputan6.com, Jakarta - From nobody to somebody. Itulah karier Widodo C Putro di sepak bola. Widodo yang kini menjadi pelatih Sriwijaya FC makin mendunia usai mencetak gol indah lewat tendangan salto ke gawang Kuwait dalam fase grup Piala Asia 1996.

Indonesia lolos pertama kali ke putaran final Piala Asia 1996 yang digelar di Uni Emirat Arab. Pada laga pertama, Merah Putih yang dilatih Danurwindo menghadapi Kuwait. Luar biasa!

Pada menit ke-20, Widodo mencetak gol lewat tendangan salto. Itu membuat Widodo menjadi pemain Indonesia pertama yang mencetak gol d putaran final Piala Asia.

Indonesia bahkan sempat unggul 2-0 setelah Ronny Wabia menceploskan bola pada menit ke-41. Tapi, Kuwait mampu mencetak dua gol di babak kedua dan memaksa hasil akhir imbang 2-2.

Terlepas dari hasil seri tersebut, nama Widodo sontak lantas menjadi pembicaraan dunia. Golnya ke gawang Kuwait dinobatkan sebagai gol terbaik Piala Asia 1996.

Widodo kala itu yang bermain bersama Petrokimia Putra Gresik lantas menjadi incaran klub-klub elite di Liga Indonesia. Sebelumnya, di Liga Indonesia I pada 1994-95, dia hampir membawa Petrokimia juara. Sayang, di final Petrokimia kalah 0-1 dari Persib Bandung. Pada akhirnya, pada 1998 dia hijrah menuju Jakarta dan bergabung dengan Persija.

Putusannya berbuah manis. Dia akhirnya juara LI bersama Persija pada 2001. Kemudian, pada 2002 dia kembali ke klub lamanya, Petrokimia. Ternyata, kepindahannya juga tepat. Dia berhasil mengantarkan klub lamanya juara LI pada 2002.

Pensiun

Sebagai pemain, Widodo memutuskan pensiun pada 2004. Dia kemudian menimba ilmu kepelatihan bersama Petrokimia. Sempat menjadi asisten pelatih di Persijap Jepara, Widodo dipercaya sebagai asisten pelatih timnas Indonesia pada 2006-2008 di Pra-Olimpiade, SEA Games, dan Kualifikasi Piala Asia.

Kemudian Widodo mencoba peruntungan bersama Persela Lamongan. Dia menjadi asisten pelatih M. Basri. Ketika M. Basri dipecat, Widodo naik pangkat menjadi pelatih kepala.

Sejak 2010, Widodo dipercaya menjadi asisten pelatih timnas Indonesia di era Alfred Riedl. Bersama Riedl, Widodo mengantarkan Merah Putih menjadi runner-up Piala AFF 2010.

Sempat menjadi arsitek Petrokimia yang berubah nama menjadi Persegres Gresik United pada 2013, Widodo kembali dipercaya menjadi asisten pelatih timnas Indonesia pada akhir 2013. Dia kembali bereuni dengan Riedl dan Wolfgang Pikal. Sebelumnya mereka sama-sama menangani Indonesia pada Piala AFF 2010.

Begitu masa kerja Riedl berakhir, Widodo juga meninggalkan timnas. Dia kemudian menjadi juru racik Persepam Madura United. Dan, sejak 2016 dia dipercaya menukangi Sriwijaya di Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo.

Kini, Widodo memiliki mimpi membawa Laskar Wong Kito juara TSC 2016. Hingga pekan ke-9, Sriwijaya bertengger di posisi kedua klasemen sementara.


Penulis: Indra Eka Setiawan