Sukses

Mourinho Butuh Mukjizat Bersama MU di Musim Pertama

Mourinho langsung meraih gelar liga di musim perdana bersama Porto, Chelsea, dan Inter.

Liputan6.com, Manchester - Sudah tiga kali Jose Mourinho sukses mempersembahkan gelar liga di musim perdananya. Namun, Andy Cole pesimistis soal peluang Mourinho di Manchester United (MU). Menurutnya, Mourinho butuh keajaiban jika ingin langsung memenangi gelar liga.

Tak akan ada yang membantah jika menyebut Mourinho sebagai manajer terbaik di dunia saat ini. Sudah banyak klub yang menikmati tangan dingin The Special One. Mulai dari FC Porto, Chelsea, Inter Milan, hingga Real Madrid. Sejak meninggalkan Uniao de Leiria pada 2002, ia pun menjadi pelatih yang selalu mampu menyumbangkan gelar bergengsi.

Namanya melejit kala ia sukses bersama Porto pada 2002-2004. Hanya dalam kurun waktu dua tahun, ia mampu meraih enam gelar prestisius, termasuk Liga Europa 2002/2003 dan Liga Champions 2003/2004.

Begitu pula saat ia menangani Chelsea dan Inter Milan. Bersama The Blues, ia meraih tiga gelar Liga Premier, satu Piala FA, tiga Piala Liga, dan satu Community Shield. Di Inter, Mourinho kembali mengangkat trofi Liga Champions 2009/2010.

Jose Mourinho

Deretan fakta itu pula yang membuat MU merekrut Mourinho untuk menggantikan tugas Louis van Gaal. Manajemen Setan Merah tentu berharap Mourinho bisa mengembalikan gelar Liga Premier yang sudah lepas dari genggaman sejak ditinggal Alex Ferguson.

"Jika benar begitu maka sangat fantastis. Tanpa keajaiban akan sulit baginya datang ke MU dan memenangi gelar Liga Premier di musim perdana. Finis di empat besar menjadi keharusan. Manajer baru dan pemain baru hebat, sudah seharusnya mereka memiliki musim yang bagus," kata Andy Cole seperti dikutip Soccerway.

2 dari 2 halaman

Fakta Berkata Lain

Faktanya, Mourinho juga dikenal sebagai manajer yang langsung sukses memenangi gelar liga di musim perdananya. Sukses itu direngkuh Mourinho kala melatih Porto, Chelsea, dan Inter.

Terlebih, bagi tim sekaliber MU, paceklik gelar liga setelah memenanginya pada 2012/2013 sudah terlalu lama. Itu mengapa manajemen rela merogoh kocek dalam-dalam untuk merekrut Eric Bailly dan Henrikh Mkhitaryan. Mereka juga mendaratkan penyerang haus gol seperti Zlatan Ibrahimovic dengan status bebas transfer.

"Ketika mendapatkan permainan bagus dalam pramusim, itu adalah tes yang Anda inginkan. Anda tak menginginkan untuk bisa menang 10-0 di pramusim. Anda hanya ingin uji coba yang bagus," tutur Andy Cole.

Video Terkini