Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mempersilahkan para pendukung Persija Jakarta atau akrab disapa Jakmania berkunjung ke Kota Bandung. Namun syaratnya, mereka hadir sebagai turis. Â
Kelompok suporter yang identik dengan warna oranye itu juga dilarang hadir di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA) menyaksikan duel Persib Vs Persija Jakarta. Kedua tim akan bertarung pada lanjutan Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, Sabtu (16/7/2016).Â
Advertisement
Baca Juga
Alasannya pria yang disapa Kang Emil itu karena Persija tengah menjalani sanksi dari komisi disiplin dan dilarang bermain tanpa penonton selama enam pertandingan baik kandang atau tandang.
"Pada dasarnya kalau ke Bandung silahkan saja tapi kan tidak bisa ke stadion. Jadi saya welcome mau datang ke Bandung dan Bandung mah kota turis, kota wisata tidak ada halangan," katanya.Â
"Tapi kalau mau masuk stadion tidak bisa. Satu dilarang Komdis, kedua tidak ada penyambutan resmi juga karena tidak ada protap karena sedang dihukum enam bulan. Intinya instropeksi saja."
Emil juga meminta pendukung Persib alias bobotoh bisa menjaga ketertiban dan keamanan selama dan sesudah pertandingan. "Tunjukkan kalau bobotoh adalah suporter tertib," kata Ridwan Kamil.
Puluhan ribu suporter Persib diprediksi bakal memenuhi Stadion GLBA besok malam. Mereka hadir untuk memberikan dukungan kepada Maung Bandung saat bersua musuh bebuyutannya, Persija.Â
Selama ini, duel yang disebut-sebut sebagai El Clasico Indonesia ini memang bertensi tinggi. Meski kedua suporter sudah jarang bertemu dalam satu stadion, ketegangan kerap mewarnai jalannya laga. Bahkan sudah hal lumrah bagi kedua tim pergi dan pulang stadion menggunakan rantis.Â
Ridwan Kamil berharap suporter Persib tidak melakukan provokasi apapun kepada tim lawan. Selain itu, Emil juga mengajak bobotoh menjaga kebersihan dan tidak merusak fasilitas umum.Â
"Kalau dari saya, jadikan sepak bola sebagai olahraga yang sportif dan damai, kompetisi yang damai. Tunjukkan bahwa bobotoh adalah suporter yang santun yang tertib. Tidak ada provokasi, saya yakin bisa. Jangan mengotori dan mengganggu ketertiban, jangan merusak fasilitas, salah satunya dengan berdiri di atas kursi fiber yang mahal itu. Tolong itu saja dihormati," kata Emil.