Liputan6.com, London - Diam-diam, Chelsea melakukan pergerakan hebat di bursa transfer. Tanpa banyak mengumbar ke media, mereka langsung merekrut gelandang hebat Leicester City, N'Golo Kante, dengan mahar 38 juta euro.
Tak bisa dipungkiri, Kante adalah salah satu senjata rahasia di balik sukses Leicester menjuarai Liga Premier Inggris 2015/2016. Kontribusinya bukan lewat gol atau assist. Kante bertugas layaknya dirijen di lapangan tengah Leicester.
Baca Juga
Transfer yang dilakukan Claudio Ranieri untuk merekrut Kante di musim panas 2015 memang terbilang tepat. Padahal, saat itu tak banyak yang mengenal Kante. Maklum, ia hanya sempat bermain buat tim-tim semenjana seperti Boulogne dan SM Caen.
Bersama Caen, ia sudah mulai menunjukkan kehebatannya. Perannya membawa Caen promosi ke Ligue 1 2014/2015. Itu yang menjadi alasan merekrutnya dengan mahar 8 juta euro. Bersama Leicester, ia tampil dalam 40 laga, mencetak satu gol, dan menciptakan empat assist.
Sayang, Kante memutuskan untuk mengakhiri kebersamaannya dengan Leicester. Itu karena ia resmi memperkuat Chelsea di musim 2016/2017. Padahal, tak seperti Leicester yang tampil di Liga Champions, Chelsea adalah tim yang akan absen di kompetisi Eropa. Ternyata, sosok Antonio Conte yang membuat Kante menerima tawaran Chelsea.
"Di musim 2016/2017, saya memilih untuk bergabung dengan Chelsea. Ini adalah klub besar yang baru saja merekrut pelatih hebat dan ingin mencapai ambisi tinggi bersama saya. Proyek klub dan pidato pelatih telah meyakinkan saya untuk bergabung dengan petualangan ini," ungkap Kante seperti dikutip Daily Mail.
Advertisement
Tatap Musim Baru
Conte memang dikenal sebagai orang yang berapi-api. Hal itu sudah terlihat saat ia mendampingi latihan Chelsea untuk kali pertama. Saking bersemangat, Conte sampai merusak sebuah animated figure yang biasa digunakan untuk latihan.
Sejatinya, banyak klub yang berminat untuk merekrut Kante setelah penampilan sensasionalnya bersama Leicester. Namun, karisma dan kehebatan Conte dalam merayunya menjadi kunci sukses Chelsea mendapatkan Kante.
Nama gelandang berusia 25 tahun itu semakin melejit setelah mendapatkan panggilan Didier Deschamps untuk memperkuat Prancis di Piala Eropa. Ia pun dimainkan dalam empat laga, tiga di antaranya sebagai starter.
Tak lupa, Kante juga berterima kasih kepada semua orang di Leicester yang sudah membantunya selama ini. Meski berat meninggalkan Leicester, Kante menegaskan tak akan melupakan semua yang sudah membantu kariernya.
"Tim dan semua orang di Prancis telah memberikan saya kekuatan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua. Sekarang saya menunggu untuk melihat klub anyar saya dan memberikan segalanya musim panas ini," kata Kante.
Advertisement