Liputan6.com, Madrid - Persiapan Real Madrid menuju musim Liga Spanyol 2016/17 sedikit terganggu. Pelatih Madrid, Zinedine Zidane mendapat gangguan, bukan dari luar klub, melainkan dari dalam.
Penyebabnya, Zidane merasa wewenangnya dilampaui Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Perez meminta Zidane memasukan nama pemain muda Madrid, Martin Odegaard ke dalam tim yang melakukan tur pramusim ke Kanada.
Padahal, Zidane sendiri enggan memasukan nama pemain asal Norwegia tersebut. Mantan bintang tim nasional Prancis ini kabarnya merasa Odegaard belum cukup mumpuni untuk masuk tim senior.
Zidane pun lebih ingin Odegaard dipinjamkan ke tim lain.
Odegaard masuk ke Real Madrid pada Januari 2015. Saat itu, dia digadang-gadang bakal jadi bintang Madrid di masa depan. Maklum di klub asalnya, Stromgodset, penampilan Odegaard menyihir para pecinta sepak bola di Norwegia.
Baca Juga
Dalam video yang beredar di internet, Odegaard terlihat memiliki dribel mumpuni dan gocekan yang aduhai. Selain Madrid, Odegaard saat itu juga kabarnya ditaksir Bayern Munich dan Liverpool.
Tapi Madrid akhirnya jadi klub yang mendapatkan Odegaard. Itu setelah Madrid membayar 8 juta euro atau Rp115 miliar dan menggaji Odegaard Rp17 miliar per musim.
Zidane sebetulnya pernah menangani Odegaard di tim B Madrid, Real Madrid Castilla. Tapi tangan dingin Zidane ternyata tak cukup mampu mengasah bakat Odegaard.
Pasalnya, Odegaard sering absen dari latihan bersama tim Castilla. Dirinya disebut lebih berminat berlatih bersama tim utama Madrid. Alhasil, Odegaard tak mampu menyatu bersama rekan setimnya di Castilla.
Alih-alih tampil sebagai pemain utama, Odegaard justru lebih akrab dengan bangku cadangan.
Advertisement
Gaji Selangit
Blunder Kontrak Odegaard
Kekisruhan yang disebabkan Odegaard tidak terlepas dari blunder yang dilakukan Madrid sendiri. Ya, selain menawari gaji selangit, Madrid juga sepakat untuk memberikan Odegaard jatah berlatih bersama tim utama El Real dan membawa Odegaard ke tim pramusim.
Hal itu kabarnya tertuang dalam kesepakatan kontrak yang dijalin kedua belah pihak. Madrid disebut memberikan keistimewaan pada Odegaard untuk berlatih bersama tim utama lima kali dalam seminggu!
Di musim lalu, Odegaard memang sempat melakoni debut di tim utama dengan menggantikan Cristiano Ronaldo di partai melawan Getafe. Ketika itu, usianya masih 16 tahun 157 hari. Itu adalah satu-satunya partai yang dijalani Odegaard di tim utama.
Tanpa sadar, keistimewaan tersebut menjadi blunder bagi Madrid. Karena keistimewaan itu, Odegaard disebut lebih ingin berlatih bersama tim utama. Selain itu, timbul kecemburuan di antara pemain Castilla terhadap figur Odegaard.
Persoalan antara Zidane dan Perez yang timbul karena Odegaard tentu tidak bisa dibiarkan. Pasalnya, hal ini akan merusak konsentrasi Madrid untuk musim 2016/17. Solusi harus dicari untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Advertisement