Sukses

Otavio Dutra: Benteng Kokoh yang Rajin Jebol Gawang Lawan

Meski berposisi sebagai bek tengah, Otavio Dutra rajin mencetak gol.

Liputan6.com, Jakarta Performa Otavio Dutra bersama Bhayangkara Surabaya United di Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo bisa dibilang cukup gemilang. Permainan apik bek asal Brasil itu, menjadi faktor utama keberhasilan Bhayangkara SU berada di lima besar tangga klasemen.
 
Bhayangkara SU saat ini sudah mengkoleksi 17 poin. Hasil itu didapat dari lima kemenangan, dua seri dan tiga kekalahan.
 
Teranyar, Bhayangkara SU sukses menaklukkan Mitra Kukar 3-2 di Stadion Aji Imbut lewat pertandingan dramatis. Pada laga tersebut, Otavio Dutra mencetak satu gol. Sementara, dua gol lain diciptakan Rudi Widodo (6') dan Thiago Furtuoso (90'). Adapun gol balasan Mitra Kukar dibuat Yogi Rahadian (48') dan Michael Orah (67').
 
Munculnya nama Otavio di papan skor memang sudah tidak mengagetkan lagi. Sebab, meski berposisi sebagai bek tengah, Otavio memang dikenal rajin mencetak gol.
 
Pada gelaran TSC 2016, bek yang memiliki tinggi tubuh mencapai 190 cm itu, telah mengemas tiga gol. Dia hanya kalah dari Rudi Widodo yang menjadi top skorer Bhayangkara SU saat ini dengan torehan empat gol.
 
Ketajaman Dutra sebagai ahli gedor gawang lawan ternyata sudah teruji di klub-klub yang dia bela sebelumnya. Ketika masih bermain di Gresik United di ISL 2014, empat gol berhasil disarangkannya. Sementara, saat membela Persipura Jayapura pada musim 2012-2013, dia menjaringkan 10 gol.
 
Berkat kehebatannya pula, Persipura berhasil menjadi juara Indonesia Super League pada tahun 2013.
 
2 dari 2 halaman

Meski pandai mencetak gol, Dutra juga tak melupakan tugas utamanya sebagai pemain bertahan. Setiap bertanding Dutra sangat lugas dan cekatan. Postur tubuh tinggi menjulang selalu berhasil dia manfaatkan untuk memenangi duel di udara.
 
Dia juga tipe pemain pekerja keras. Jadi, jangan kaget melihat Dutra mengejar para penyerang lawan hingga ke sisi lapangan meski posisinya adalah bek tengah. Berdasarkan fakta-fakta di atas Dutra memang memiliki karier yang sempurna.
 
Namun, ternyata perjalanan kariernya di Indonesia tak semulus prestasinya. Salah satu kisahnya terjadi jelang turnamen Piala Jenderal Sudirman beberapa waktu lalu.
 
Saat itu, Dutra harus menerima kenyataan dirinya dipecat oleh jajaran manajemen Bajul Ijo. Dia didepak bersama dua pemain lain yakni Yandri Pitoy dan Pedro Javier. Alhasil dia sempat menghilang dari persepak bolaan Indonesia saat itu.
 
Meski begitu, kecintaan Dutra terhadap Surabaya tampaknya tak pernah lekang oleh waktu. Dia kembali direkrut Bhayangkara SU untuk mengikuti kompetisi jangka panjang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.
 
Kini Dutra telah kembali dan siap membawa Bhayangkara SU berjaya di TSC 2016. Meski sempat mengalami inkonsistensi performa, perlahan namun pasti Dutra mulai bisa memimpin Evan Dimas dan kawan-kawan bersaing ketat demi trofi TSC 2016.
 
(Yosef Deny Pamungkas)