Liputan6.com, Jayapura - Pada November 2014, memang tidak ada pertandingan Sriwijaya FC yang digelar. Namun, ribuan penonton rela datang berbondong-bondong ke Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Mereka datang demi menyaksikan laga final Indonesia Super League 2014 antara Persipura Jayapura kontra Persib Bandung. Persipura menyingkirkan Pelita Bandung Raya di semifinal, sedangkan Persib menaklukkan Arema Cronus untuk merebut tiket final.
Baca Juga
Persipura kala itu mengalami masalah internal, setelah ditinggalkan pelatih Jacksen F. Tiago, sehingga mesti dilatih caretaker Metu Dwaramury. Namun, hal itu tetap membuat tim berjuluk Mutiara Hitam ini diunggulkan atas Persib.
Uniknya, kedua kesebelasan hanya memiliki waktu tiga hari untuk istirahat sekaligus menyiapkan tim sebelum tampil di partai puncak yang dihelat pada 7 November 2014. Akan tetapi fakta itu tidak mengurangi sengitnya laga final ISL 2014.
Stadion Jakabaring tercatat sudah diisi sekitar 30 ribu penonton yang ingin menyaksikan final ISL 2014. Persipura Jayapura sendiri berstatus sebagai juara bertahan, sementara ini menjadi kesempatan besar Persib untuk pertama kali juara di era ISL.
Advertisement
Turunkan Kekuatan Penuh
Dari starting line-up yang diturunkan, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman langsung memainkan komposisi terbaik seperti Makan Konate, Ferdinand Sinaga, Hariono hingga Vladimir Vujovic. Sementara Persipura tak mau kalah dengan langsung memainkan para bintangnya, seperti Boaz Solossa, Robertino Pugliara, Immanuel Wanggai, hingga Bio Pauline.
Baru lima menit laga berjalan, Ian Kabes mampu membuat Persipura Mania bersorak setelah golnya sukses membobol gawang I Made Wirawan. Persipura unggul 1-0 atas Persib.
Tertinggal satu gol, Persib semakin meningkatkan intensitas serangan. Hasilnya Maung Bandung berhasil menyamakan kedudukan 1-1Â lewat gol bunuh diri Immanuel Wanggai usai terjadi kemelut di depan gawang.
Persib justru berbalik unggul 2-1 pada menit ke-52 melalui gol Muhammad Ridwan. Sayangnya keinginan Persib meraih juara harus tertunda setelah Boaz Solossa mencetak gol pada menit ke-79. Skor 2-2 bertahan hingga babak adu penalti.
Partai final mencapai titik puncaknya saat drama adu penalti berlansung. Ketiga eksekutor dari kedua kesebelasan sukses melaksanakan tugasnya dan membuat skor sama kuat 3-3.
Advertisement
Adu Penalti Persipura Vs Persib
Malapetaka Persipura terjadi ketika Nelson Alom ditugaskan sebagai algojo keempat. Berjalan pelan ke gawang, Nelson cukup lama mengatur bola di titik putih, sementara I Made tampak memanjatkan doa sembari menggoyang-goyangkan jala gawang.
Tembakan penalti Nelson sukses ditahan dengan baik oleh Made. Persib bersorak, sedangkan Nelson berjalan gontai untuk memberi semangat kepada Dede Sulaiman, kiper Persipura.
Achmad Jufriyanto sebagai algojo terakhir Persib berjalan dengan percaya diri. Dia meletakkan bola dan dengan cermat menendang bola masuk ke gawang Persipura untuk membawa Persib menang 5-3 atas Persipura. Persib sukses menjadi juara ISL 2014 dan juga membawa kembali pulang trofi tertinggi di Indonesia yang telah pergi dari kota Bandung selama 20 tahun.
Kini, Persipura kembali bertemu dengan Persib di laga lanjutan Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo di pekan ke-11 pada Kamis 21 Juli 2016 di Stadion Mandala, Jayapura. Akankah Persipura membalaskan dendam mereka, atau Persib yang kembali pulang dengan wajah semringah. Â
(Penulis: Yosef Deny Pamungkas)