Sukses

6 Transfer Paling Kontroversial Sepanjang Masa

Bursa transfer merupakan sesi yang paling ditunggu pecinta sepak bola.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa transfer merupakan sesi yang paling ditunggu pecinta sepak bola. Biasanya, banyak pemain bintang yang membuat kejuatan dengan hengkang ke klub yang tidak terduga.

Pada bursa transfer musim panas kali ini misalnya. Pemain asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic memilih meninggalkan klub yang sudah dibelanya dalam empat musim terakhir, Paris Saint-Germain (PSG). 

Baca Juga

  • Jago Bajak Pemain, 8 Bintang Ini Akhirnya Gabung Chelsea
  • Model Argentina Layani Nafsu Seks Pemain Madrid dan Barcelona
  • Kiper Cantik Timnas AS Punya Cara Unik Perangi Virus Zika

Ibrahimovic memilih hengkang ke klub yang tidak bermain di Liga Champions musim depan, Manchester United. Pria berusia 34 tahun tersebut menyepakati kontrak bersama MU selama semusim.

Tidak hanya itu, gelandang Juventus, Paul Pogba juga bisa menjadi pemain termahal di dunia bila menerima tawaran dari MU. Setan Merah (sebutan MU) mengajukan tawaran hingga 120 juta euro atau senilai dengan Rp 1,8 triliun.

Sebelumnya ada beberapa transfer pemain yang mengejutkan. Siapa saja? Simak di halaman selanjtunya.

2 dari 7 halaman

Luis Figo

Luis Figo

Pada Juli 2000, Luis Figo membuat kesal fans Barcelona. Pemain legendaris Timnas Portugal itu memilih hengkang ke musuh bebuyutan Barcelona di Spanyol, Real Madrid. Ketika itu, Figo menjadi pemain termahal dunia dengan banderol 37 juta pounds.

Jelas saja kepindahan Figo ke Santiago Bernabeu Stadium membuat fans Barcelona naik pitam. Penggemar Los Blaugrana --sebutan Barcelona-- mencap Figo sebagai penghianat.

Fans Barcelona pun mengungkapkan kekesalannya kepada Figo saat pertandingan melawan Real Madrid di Camp Nou Stadium, 21 Oktober 2000. Ketika Figo sedang mengeksekusi tendangan penjuru, fans Barcelona melempar kepada babi ke arahnya.

3 dari 7 halaman

Carlos Tevez

Carlos Tevez

Striker asal Argentina, Carlos Tevez merupakan pemain yang dicintai fans Manchester United pada 2007 hingga 2009. Dia juga membantu Setan Merah (sebutan MU) memenangkan Liga Champions 2008 setelah mengalahkan Chelsea di Moskow dalam drama adu penalti.

Namun rasa cinta fans MU berubah menjadi kebencian pada 14 Juli 2009. Tevez memilih hengkang ke seteru abadi MU, Manchester City. Ketika itu, Tevez kesal karena MU terlalu lama memberikan kontrak baru untuknya.

"Ferguson sempat mengatakan pada saya bahwa mereka bakal membeli hal saya (dari pihak ketiga Media Sports Investment) dan bertahan di Old Trafford. Tapi, saya hanya mendengar tentang hal itu selama setahun tanpa ada bukti nyata," ucap Tevez.

"Kemudian, saya memilih pergi ke City dan MU malah mengeluh. Saya tidak punya pilihan untuk menandatangani kontrak dengan MU. Sebab, saya free transfer," katanya.

Tevez bersama City hingga 2013 dan sukses mempersembahkan gelar Liga Premier Inggris dan FA Cup. Pada 26 Juni 2013, Tevez memilih untuk meninggalkan Manchester dan hengkang ke Juventus.

4 dari 7 halaman

Roberto Baggio

Roberto Baggio

Striker legendaris Italia, Roberto Baggio diharapkan bakal menjadi pemain terbaik Fiorentina sepanjang masa. Baggi memperkuat Fiorentina pada 1985 hingga 1990 itu mampu mencetak 55 gol dari 136 penampilan.

Di bursa transfer musim panas 1990, Baggio membuat amarah fans La Viola (sebutan Fiorentina) meledak. Dia memilih bergabung dengan raksasa Italia, Juventus dengan mahar sebesar 8 juta pounds. Ketika itu, Baggio menjadi pemain termahal di Serie A.

Baggio mengahui bahwa keputusannya hengkang ke Juventus karena terpaksa. "Dari dalam lubuk hati terdalam, hati saya tetap ungu," ucap pria yang saat ini berusia 49 tahun tersebut.

Sayangnya, komentar tersebut berdampak buruk bagi sepak bola Italia. Fans Juventus tidak terima dan terlibat bentrok dengan suporter Fiorentina di jalanan. Kerusuhan tersebut mengakibatkan puluhan fans mengalami luka-luka.

Bersama Juventus, Baggio berhasil meraih gelar Serie A 1994/95, UEFA Cup (1992/93), dan Coppa Italia (1994/95).

5 dari 7 halaman

Ashley Cole

Ashley Cole

Bek sayap kelahiran London, Inggris, Ashley Cole merupakan salah satu pemain yang paling dibenci suporter Arsenal. Cole merupakan pemain yang dibesarkan secara langsung oleh manajer Arsenal, Arsene Wenger sejak 1999.

Namun pada 2006, pria yang kini sudah berusia 35 tahun tersebut menyepakati kontrak ilegal dengan rival sekota Meriam London (julukan Arsenal), Chelsea. Ketika Wenger memintanya menjatuhkan pilihan antara Arsenal atau Chelsea, Cole dengan tegas menjawab ingin membela Chelsea.

Media Inggris menyebut Cole tertarik dengan gaji yang diberikan oleh Chelsea. Ya, bersama The Blues, dia mendapat upah sebesar 90 ribu pounds per pekan. Sementara bersama Arsenal, Cole dibayar 55 ribu pounds setiap minggunya.

6 dari 7 halaman

Robin van Persie

Robin van Persie

Striker asal Belanda, Robin van Persie merupakan sosok yang dipuja fans Arsenal pada 2004 hingga 2012. Namun hasratnya untuk memenangkan gelar Liga Premier Inggris membuatnya memilih untuk meninggalkan Meriam London.

Sayangnya, selama delapan tahun bersama tim besutan Arsene Wenger, Van Persie tak bisa mewujudkan impiannya itu. Hasilnya, pada bursa transfer musim panas, mantan pemain Feyenoord itu memilih untuk berkhianat kepada Arsenal.

Kepindahannya membuat amarah fans Meriam London semakin besar setelah Van Persie bergabung dengan Manchester United. Pada musim pertamanya bersama MU, dia berhasil mewujudkan impiannya memenangkan gelar Liga Premier Inggris.

7 dari 7 halaman

Johan Cruyff

Johan Cruyff

Playmaker legendaris Belanda, Johan Cruyff merupakan sosok yang sangat berpengaruh bersama Ajax Amsterdam. Dia pernah memperkuat Ajax dalam dua periode, yakni 1964-1973 dan 1981-1983.

Bersama Ajax, Cruyff berhasil memenangkan delapan gelar Liga Belanda dan tiga piala Liga Champions.

Namun, Cruyff membelot ke klub rival Ajax, Feyenoord pada 1983. Dia melakukan hal itu karena kecewa dengan manajemen Ajax yang tidak mau memperpanjang kontraknya.

Pria yang pernah memperkuat Barcelona itu akhirnya sukses balas dendam dengan Ajax. Cruyff sukses mempersembahkan gelar Liga Belanda dan KNVB Cup untuk Feyenoord di musim perdananya.